Pemindahan Ibu Kota Ditargetkan Rampung 2024, Perputaran Ekonomi Diyakini Masih akan Berpusat di Jakarta

- 25 Juni 2021, 20:09 WIB
Pemindahan Ibu Kota Ditargetkan Rampung 2024, Perputaran Ekonomi Diyakini Masih akan Berpusat di Jakarta
Pemindahan Ibu Kota Ditargetkan Rampung 2024, Perputaran Ekonomi Diyakini Masih akan Berpusat di Jakarta /Instagram/@jokowi

MANTRA SUKABUMI - Ekonom Ahmad Faisal megklaim, Jakarta masih akan menjadi pusat ekonomi meskipun Ibu Kota dipindahkan.

Menurut Ekonom tersebut, saat ini Jakarta yang masih menjadi Ibu Kota memegang perputaran ekonomi di Tanah Air dengan angka mencapai 50 persen.

Ekonom yang juga Direktur eksekutif CORE Indonesia itu mengatakan, Jakarta sedang menikmati keistimewaannya sebagai Ibu Kota negara.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Pasalnya, menurut Ahmad Faisal, Jakarta saat ini menjadi pusat pemerintahan, sekaligus pusat ekonomi, bisnis dan jasa, termasuk pusat investasi.

"Sebagai pusat ekonomi bisnis dan wisata, tempat jutaan orang mengadu nasib mencari penghidupan yang layak," dikutip mantrasukabumi.com dari AA News.

Pada Desember 2020, Lembaga Penjamin Simpanan memaparkan, bank umum di Provinsis DKI Jakarta lebih banyak memegang dana masyarakat dibading wilayah lain.

Dana masyarakat baik pribadi atau institus itu mencapai Rp6,157 triliun, atau 91 persen dari total simpanan masyarakat Indonesia sebesar Rp6,737 triliun.

Simpanan dana masyarakat di DKI Jakarta itu berasal dari 315.252.061 rekening milik warga yang identitasnya tercatat di Jakarta.

Jumlah tersebut meliputi 89 persen dari total rekening masyarakat Indonesia di bank umum yang sebanyak 350.324.950 rekening.

Sementara itu, seperti diketahui bahwa pemerintah memindahkan Ibu Kota ke Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kecamatan Sepaku tersebut telah dimulai di tahun ini, dan ditargetkan selesai pada 2024 mendatang.

Namun menurut Ekonom Ahmad Faisal, pemindahan Ibu Kota bisa memakan waktu stidaknya 10 tahun lebih lama.

Baca Juga: Rektor UIC Sebut Pemindahan Ibu Kota Negara Tidak Masuk Akal, Musni Umar: Utangnya Sudah Menggunung

"Meskipun sudah pindah, perlu diingat, yang pindah itu hanya fungsi pemerintahan, baik kantor maupun perangkat birokrasinya," katanya.

Dirinya meyakini bahwa ekonomi, investasi, jasa hingga pariwisata akan tetap berpusat di Jakarta.

"Sepanjang tidak ada perubahan kebijakan mendasar, pusat ekonomi masih ada di Jakarta," tutur Faisal.

Menurut Faisal, hal tersebut bisa terjadi jika pemerintah pusat tidak secara aktif mendorong ekonomi daerah tumbuh.

Dengan upaya-upaya tersebut, lanjut Faisal, diyakini kegiatan bisnis dan juga investasi tidak akan lagi berpusat di Jakarta, sehingga ekonomi daerah pun bertumbuh.***

 

Editor: Ridho Nur Hidayatulloh

Sumber: AA News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah