MANTRA SUKABUMI - Tokoh Nahdhatul Ulama (NU) Nadirsyah Hosen atau yang dikenal Gus Nadir angkat bicara ramainya mahasiswa kritik Presiden Jokowi.
Menurut Gus Nadir, kritik merupakan hal yang wajar bagi mahasiswa. Karena itu, jika ada pemimpin anti kritik termasuk pemimpin otoriter.
Gus Nadir melanjutkan termasuk pemimpin otoriter jika kritikan dianggap sebagai penghinaan.
Baca Juga: Kritik Presiden Jokowi dengan Poster, BEM UI Akhirnya Dipanggil Rektorat, Dukungan Mengalir
Baca Juga: Waspada, Berikut Tanda Kiamat Menurut Pendiri NU, Salah Satunya Munculnya Pemimpin Munafik dan Fasik
"Pemimpin yg otoriter akan menganggap semua kritikan sebagai penghinaan," tulis Gus Nadir di akun Twitter pribadinya dikutip mantrasukabumi.com pada Minggu, 27 Juni 2021.
Pemimpin yg otoriter akan menganggap semua kritikan sebagai penghinaan. Sebaliknya, pemimpin yg demokratis akan memahami kritikan bisa diekspresikan lewat kartun, jargon dan satir. Semuanya sah.
Tapi ya buzzer mana paham kajian tingkat tinggi begini. Tahunya cuma main tagar ???? https://t.co/EdjjtKHNmc— Khazanah GNH (@na_dirs) June 27, 2021
Menurut Gus Nadir, pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang memahami jika dikritik.
Termasuk lanjut Gus Nadir, jika kritikan tersebut di ekspresikan dengan kartun, jargon, dan satir.
Dirinya melanjutkan kritikan yang diekspresikan melalui alat peraga tersebut termasuk sah.