"Sebaliknya, pemimpin yg demokratis akan memahami kritikan bisa diekspresikan lewat kartun, jargon dan satir. Semuanya sah," lanjutnya.
Baca Juga: Denny Siregar Kumpulkan Donasi Hingga 24 Miliar, Husin Alwi Hingga Muannas Alaidid Berikan Pujian
Gus Nadir lantas menyindir jika Buzzer tidak akan memahami kajian tingkat tersebut.
"Tapi ya buzzer mana paham kajian tingkat tinggi begini. Tahunya cuma main tagar," sindirnya.
Sebelumnya, akun Twitter BEM UI mengunggah poster yang bergambar Presiden Jokowi.
Dalam poster tersebut, BEM UI memberi predikat kepada Jokowi The King of Lip Service.
Menurutnya, Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras.
"Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya," tulisnya.
Mereka beranggapan jika semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk "lip service" semata.
Karena itu pihaknya meminta untuk berhenti membual sebab rakyat sudah mual.***