Rizal Ramli Ingatkan Jokowi, Banyak Penjilat di Sekitar Presiden

MANTRA SUKABUMI - Mantan Menteri perekonomian Rizal Ramli mengingatkan Presiden Jokowi.

Menurut Rizal Ramli bahwa disekitar Jokowi banyak penjilat di sekitar Presiden yang terus sesumbar dan mengatakan serba bisa.

Rizal Ramli mencontohkan bahwa ada 15 proyek investasi yang tidak terealisasi.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Ekonom Rizal Ramli berharap Jokowi melihat indikator makro ekonomi yang terus merosot.

"Mas ⁦@jokowi⁩ hati-hati terlalu banyak penjilat di sekitar Mas @jokowi yang terus umbar bisa ini, bisa itu," ucap Rizal Ramli seperti dikutip mantrasukabumi.com dari akun Twitternya @RamliRizal pada 30 Juni 2021.

"Lihat lah kinerja investasi, sudah 15 proyek yang tidak pernah direalisasi," tutur ekonom senior tersebut.

"Lihatlah indikator-indikator makro merosot. Lihatlah tokoh-tokoh boasting sesumbar akan turunkan covid," ucap Rizal Ramli menambahkan.

Cuitan Rizal Ramli./* Tangkapan Layar Twitter.com/ @RizalRamli

Diketahui Rizal Ramli pernah menduduki beberapa posisi strategis dan juga menteri perekonomian.

Sebelumnya Rizal juga pernah menjabat Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), Menteri Koordinator bidang Perekonomian, serta Menteri Keuangan Indonesia pada Kabinet Persatuan Nasional pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.

Baca Juga: Setelah Kasih Ivan Gunawan Mobil Alphard dan Uang Cash Rp500 Juta, Maharani Kemala Belikan Anak Urban Mobil

Di tingkat internasional, Rizal pernah dipercaya sebagai anggota tim panel penasihat ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bersama beberapa tokoh ekonom dari berbagai negara lainnya.

Karena ingin fokus mengabdi pada negara dan bangsa Indonesia, Rizal pernah menolak jabatan internasional sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Economic & Social Commission of Asia and Pacific (ESCAP) yang ditawarkan PBB pada November 2013.

Oleh sebagian kalangan, Rizal Ramli dijuluki sebagai "Sang Penerobos" karena ide-idenya yang tidak konvensional namun tepat sasaran, dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Rizal juga pernah didaulat sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin Indonesia) tandingan pada September 2013, setelah terjadinya perpecahan dalam tubuh organisasi itu.

Pada Oktober 2015, posisi Rizal sebagai ketua umum Kadin Indonesia digantikan oleh Eddy Ganefo.***