Sejarah Singkat Lahirnya Bank Indonesia yang Diperingati 5 Juli 2021

- 2 Juli 2021, 21:53 WIB
Sejarah Singkat Lahirnya Bank Indonesia yang Diperingati 5 Juli 2021./*
Sejarah Singkat Lahirnya Bank Indonesia yang Diperingati 5 Juli 2021./* /Instagram/@bank_Indonesia_jember

MANTRA SUKABUMI - Sejarah Hari Bank Indonesia diperingati 5 Juli 2021 bertepatan pada hari senin mendatang.

Setiap tanggal 5 Juli 2021 masyarakat Indonesia memperingati Hari Bank Indonesia di setiap tahunnya.

Latar belakang lahirnya Bank Indonesia diawali dari bernama De Javasche Bank (DJB) yang didirikan pada masa pemerintahan Hindia Belanda.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Setelah itu bertepatan pada tanggal 1 Juli 1953 De Javasche Bank diubah menjadi Bank Indonesia.

Bank Indonesia merupakan bank sentral RI, sebagaimana dalam Pasal 23D UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia.

Dilansir mantrasukabumi.com dari situs resmi www.bi.go.id pada Jumat, 2 Juli 2021, berikut sejarah singkat lahirnya Bank Indonesia.

Di tahun 1828, Bank Indonesia atau yang dulunya disebut De Javasche Bank didirikan oleh pemerintah kerajaan Belanda dengan memberikan hak-hak istimewa.

Bank ini didirikan dengan tujuan untuk mencetak dan mengedarkan uang Gulden di wilayah Hindia Belanda.

De Javasche Bank yaitu bank sirkulasi pertama di Asia.

Sebelumnya bank pertama di Nusantara yang bernama Bank Courant en Bank Van Leening resmi ditutup, karena pada tahun 1818 Indonesia sempat mengalami krisis keuangan.

Baca Juga: Rektor UI Jabat Wakil Komisaris Utama Salah Satu Bank BUMN, Sudjiwo Tedjo: Rektor Itu Dekat dengan Kepanditaan

Pada tahun 1830, De Javasche Bank digunakan pemerintah kolonial untuk mendukung kebijakan finansial dari Sistem Tanam Paksa, sehingga membuat pemerintah Belanda melakukan ekspansi bank dengan membuka kantor cabang di beberapa kota.

Pada tahun 1970, banyak bermunculan bank-bank perkreditan yang bertujuan untuk mendorong perkembangan perekonomian rakyat.

Pada 1942 tugas DJB sempat digantikan Nanpo Kaihatsu Ginko (NKG) pada masa pemerintahan Militer Jepang.

Pada tahun 1945, usai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Belanda berusaha menguasai kembali Indonesia melalui Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

Di mana Belanda mendirikan kembali DJB untuk mencetak dan mengedarkan uang NICA yang bertujuan untuk mengacaukan ekonomi Indonesia.

Sebagai upaya menegakkan kembali perekonomian Indonesia, BNI kemudian menerbitkan uang dengan nama Oeang Republik Indonesia (ORI).

Hal ini lantas memunculkan peperangan mata uang, dimana uang DJB dikenal dengan sebutan “uang merah” dan ORI dikenal sebagai “uang putih”.

Baca Juga: Ivan Gunawan Pinjam Uang Senilai 12 Miliar Pada Rossa: Astaghfirullah, Lo Pikir Gue Bank?

Pada tahun 1953, muncul desakan kuat untuk mendirikan bank sentral sebagai wujud kedaulatan ekonomi Republik Indonesia.

Pemerintah Indonesia kemudian mengganti DJB dengan Bank Indonesia pada 1 Juli 1953 yang merupakan bank sentral Indonesia, yang bertugas menyelenggarakan kebijakan moneter.

Pada tahun 1968, Bank Indonesia secara resmi berperan sebagai agen pembangunan dan pemegang kas negara.

Namun, pada tahun 1999, ditetapkan UU No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia, yang ditetapkan sebagai Bank Sentral yang bersifat Independen.

Pada tahun 2009, DPR mengesahkan UU No.6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No.2 Tahun 2008 Tentang Perubahan Kedua atas UU No.23 tahun 1999 Tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang.

Pada tahun 2011, OJK memiliki fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan dari Bank Indonesia maupun mikroprudensial lembaga keuangan.

Demikianlah sejarah singkat Bank Indonesia, semoga menjadi pemahaman baru.***

Editor: Fauzan Evan

Sumber: www.bi.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah