Fakta Mengerikan Local Satanic Indonesia, Satanisme Gereja Setan yang Disebut Mongol

- 4 Juli 2021, 12:18 WIB
Fakta Mengerikan Local Satanic Indonesia, Satanisme Gereja Setan yang Disebut Mongol./
Fakta Mengerikan Local Satanic Indonesia, Satanisme Gereja Setan yang Disebut Mongol./ /Foto: Instagram @mongolstres/



MANTRA SUKABUMI - Mongol dalam podcast Deddy Corbuzier mengatakan fakta mengerikan Local Satanic Indonesia atau Satanisme dan Gereja Setan.

Mongol juga mengaku bahwa dirinya pernah mengikuti kepercayaan Satanisme dan Gereja Setan.

Dia juga menyebutkan bahwa Local Satanic Indonesia masih ada hingga saat ini.

Baca Juga: Gandeng Shopee, Ridwan Kamil Resmikan Pembangunan Shopee Center Guna Mempercepat UMKM Jabar Go Digital

Lalu apa itu Satanisme, Local Satanic Indonesia Dan Gereja Setan.

Dilansir mantrasukabumi.com dari p2k.um-surabaya.ac.id menjelaskan Setanisme, satanic, saetanism secara singkat mampu diartikan sebagai penyembahan setan dan menjadikannya sebagai tuhan.

Selain menolak Allah, dan semua agama dan nilai keagamaan, gerakan ini memiliki nasihat menerapkan hal-hal yang oleh agama dianggap berdosa.

Satanisme juga menerima setan, lambang kejahatan, sebagai pemimpin dan pembimbing.

Sejarah Satanisme

Kaum Satanis, yakni para pengikut nasihat satanisme, sudah benar dan menerapkan kegiatan yang dipekerjakan mereka di setiap tahap sejarah dan dalam setiap peradaban, dari Mesir kuno sampai Yunani kuno, serta sejak Ratus tahun Pertengahan sampai hari ini.

Di antara ratus tahun ke-14 dan ke-16, para tukang sihir dan orang yang menolak agama sama-sama memuja setan.

Setelah tahun 1880-an, di Prancis, Inggris, Jerman, dan sekaligus di berbagai negara lain di Eropa dan Amerika, Satanisme diatur dalam perkumpulan dan tersebar di kalangan orang yang mencari keyakinan dan agama lain.

Penyembahan setan terus benar sejak ratus tahun ke-19, mula-mula sebagai Satanisme tradisional, lalu dalam arus sesat yang lebih kecil yang merupakan pecahannya.

Upacara kejam yang dilakukan oleh tukang sihir dan orang-orang tak bertuhan, pengorbanan anak dan orang dewasa kepada setan, perayaan Misa Hitam dan upacara Satanisme tradisional lainnya telah diwariskan diam-diam secara turun temurun.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan, Mongol Akui Dirinya Pernah Menyembah Setan: Pengikut Sanatic Masih Ada di Indonesia

Pada dasarnya arus Satanisme dibagi dijadikan dua jenis, yaitu Teistik dan Atheistik.

Arus listrik atau biasa dinamakan juga Satanisme Tradisional,adalah suatu wujud kepercayaan yang menganggap bahwa Setan sebagai dewa, sedangkan arus Atheistik (Atheis) adalah suatu arus kepercayaan yang tidak mengakui benarnya Tuhan ataupun Dewa untuk disembah.

Bahkan kaum satanisme tidak percaya adanya setan sebagai makhluk yang nyata. Meskipun dinamakan sebagai penyembah setan, tapi mereka tidak mengakui benarnya setan.

Bagi kaum satanis, setan hanyalah lambang yang menyatakan permusuhan terhadap agama dan prinsip kekerasan hati mereka.

Noda satu Arus Satanisme Atheistik yang terkenal adalah Gereja Setan (the Church of Satan) yang didirikan oleh Anton Szandor LaVey (Anton LaVey),karena namanya arus ini dinamakan dengan arus LaVeyan.

Namun ciri utama dari para pengikut setanisme adalah, mereka Atheis (tidak mengakui benarnya Tuhan), sekaligus materialis (hanya mengakui keberadaan benda belaka), mereka mengingkari benarnya Tuhan dan semua makhluk ghaib.

Dalam sebuah tulisan yang berjudul “Pengantar Setan” yang diterbitkan gereja setan, para satanis sebenarnya adalah atheis.

Musik dan Film Satanisme.

Satanisme muncul dalam banyak hal noda satunya adalah film dan musik. Banyak film yang menceritakan dengan terbuka idiom satanisme serta kisah kuasa gelap (dark forces).

Film populer seperti : Friday The 13th, The Crow, Devil's Advocate, Interview With The Vampire, bahkan serial The X-Files mengandung alur kisah dimana setan, satanisme atau black magic dijadikan anggota penting dari film.

Konon tahun 1968, Anton Szandor La Vey pernah dijadikan penasehat teknis sekaligus pemeran film Rosemarys Baby, film Omen 1976 dinamakan telah mempopulerkan satanisme.

Dalam musik benar sangat banyak contoh musik yang mengandung satanisme, contoh :

Lagu dari Ozzy Osbourne "Anggur baik tapi Wiski lebih cepat, bunuh dirilah satu-satunya jalan keluar."

Baca Juga: Apa Agama Rachmawati Soekarnoputri yang Wafat pada Sabtu, 3 Juli 2021, Berikut Profil dan Biodatanya

Lagu dari David Bowie (majalah Rolling Stone) menyebut Rock hendak selalu dijadikan musik setan
Lagu dari Stairway to Heaven jika diputar terbalik hendak memunculkan syair pemujaan setan.

Lagu dari Metallica dalam The Prince melantunkan Bidadari dari bawah, Aku mau menjual jiwaku. Setan angkat jiwaku.

Pink Floyd menulis lagu Lucifer Sam dengan lirik : Lucifer Sam selalu duduk di sisimu..selalu dekat denganmu.

Thn 1992, Red Hot Chilli Peppers masa penerimaan anugreah MTV Awards berucap. Pertama-tama kami mau berterima kasih pada Setan.

Halaman:

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah