Network
MANTRA SUKABUMI - Berikut Profil Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Komunikasi Fadjroel Rachman lengkap dengan riwayat pendidikan, karir dan prestasi.
Riwayat pendidikan Fadjroel Rachman ternyata pernah Drop Out (DO)sewaktu masuk perguruan tinggi.
Fadjroel Rachman sempat dibantu pakar ekonomi Rizal Ramli untuk melanjutkan pendidikannya pada saat DO di perguruan tinggi.
Dirangkum mantrasukabumi.com dari berbagai sumber pada 6 Juli 2021, berikut data lengkapnya.
Memiliki nama lengkap Dr. Mochammad Fadjroel Rachman, S.E., M.H ini kelahiran Banjarmasin, 17 Januari 1964 atau umur 57 tahun.
Fadjroel Rachman adalah Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Komunikasi sekaligus Juru bicara Presiden Joko Widodo pada Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).
Pada 2015-2020 Fadjroel Rachman diangkat menjadi Komisaris Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk, atau perusahaan BUMN yang bergerak di bidang konstruksi.
Pada 2020 hingga saat ini, ia diangkat menjadi Komisaris PT Waskita Karya (Persero) Tbk., dan masih bergerak di bidang konstruksi.
Fadjroel merupakan pelajar teladan sejak duduk di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Dia hijrah dari tanah kelahirannya menuju pulau Jawa untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi.
Baca Juga: Biodata Citra Kirana, Istri Rezky Aditya yang Dikabarkan Bosan Syuting 'Tukang Bubur Naik Haji'
Tepat di Kota Bandung, dia kuliah pada Institut Teknologi Bandung (ITB) pada jurusan Kimia. Namun pada 1992 Fadjroel di DO dari kampus.
Berkat bantuan Rizal Ramli, dia direkomendasikan kuliah di Universitas Indonesia (UI).
Fadjroel mengambil kuliah Manajemen Keuangan dan Magister Hukum (Ekonomi) di Pasca Sarjana Fakultas Hukum dan lulus dengan memuaskan yakni lulus dengan predikat Cum Laude.
Fadjroel adalah Doktor Ilmu Komunikasi Pascasarjana FISIP Universitas Indonesia (Komunikasi Politik).
Pada masa orde baru atau rezim Soeharto, Fadjroel pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan lantaran menentang pemerintahan pada waktu dia menjadi Mahasiswa ITB.
Fadjroel sempat dipindah-pundah bersama lima rekannya dari penjara satu ke penjara lainnya.
Mulai dari Rumah Tahanan (Rutan) Militer Bakorstanasda Jawa Barat, ia dipindah ke Penjara Kebonwaru, lalu ke Penjara Batu di Pulau Nusakambangan, dan terakhir di Penjara Sukamiskin.***
