Tak hanya dari masyarakat Indonesia, kritik juga disampaikan Kepala Unit Program Imunisasi WHO, Ann Lindstrand,.
Lindstrand mengkritik kebijakan Indonesia yang memperjualbelikan vaksin Gotong Royong.
Menurutnya, vaksin berbayar menimbulkan masalah etika dan dapat menyulitkan akses masyarakat.
Selain itu, alasan penerapan vaksin berbayar tak cukup kuat karena sudah ada kerjasama multilateral COVAX Facility yang menyalurkan vaksin gratis untuk tiap negara.***