Namun lanjut Quraish, Nabi juga wafat, anak-anaknya juga wafat, sebab kematian merupakan konsekuensi kehidupan.
Baca Juga: Kenang Kelahiran Suami, Gubernur Jatim Khofifah Ziarah ke Makam Indar Parawansa Untuk Melepas Rindu
"Yang kedua kita tidak dilarang bersedih, tetapi kita harus berupaya mengendalikan kesedihan kita," lanjutnya.
Pakar tafsir itu lantas menguraikan cara mengendalikan kesedihan tersebut yakni dengan jalan dua jalan.
"Pertama, yakin bahwa kita akan bertemu lagi dengan dia di alam sana. Kedua yakinlah bahwa yang meninggal itu pergi menemui Tuhan, dan Tuhan itu Maha Baik, Dia akan menyambut hamba-hamba-Nya," beber Quraish.
Pengarang Tafsir Al Misbah itu melanjutkan jika manusia harus menyadari bahwa segala sesuatu adalah milik Tuhan.
"Yang ketiga yang juga perlu kita garis bawahi, dan mempersiapkan diri selalu untuk itu adalah bahwa yang kita cintai itu bukan milik kita, itu milik Tuhan," imbuhnya.
Karena itulah menurut Quraish Shihab manusia selalu diajarkan mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi rajiun.
"Kami ini milik Tuhan, kalau memang siapapun milik Tuhan, maka ketika Tuhan memintanya kembali, hendaknya kita menyerahkannya dengan legowo," ungkapnya.