Network
MANTRA SUKABUMI - Bambang Soesatyo jadi politikus pertama yang menerima Silver Play Button dari YouTube.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendapatkan penghargaan Silver Play Button dari YouTube dalam program Creator Awards.
Karena Bambang Soesatyo yang mempunyai kanal YouTube Bamsoet Channel telah memperoleh 100 ribu subscriber.
Baca Juga: Sea Group, Shopee dan Garena Sumbangkan 1.000 Tabung Oksigen dan 1 Juta Vaksin untuk Kemenkes
Bambang Soesatyo menjadi politikus pertama yang menerima Silver Play Button dari kantor pusat YouTube yang berkedudukan di San Bruno, California, Amerika Serikat.
Hal itu diungkap oleh Bambang Soesatyo diakun instagramnya, dikutip mantrasukabumi.com dari akun instagramnya pada 31 Juli 2021.
Pemberian plakat Silver Play Button itu diserahkan langsung oleh Atta Halilintar kepada Bambang Soesatyo di Studio Digital Black Stone, Jakarta, pada Jumat 30 Juli 2021.
H. Bambang Soesatyo, S.E., M.B.A. lahir di Jakarta, 10 September 1962, dikenal sebagai seorang politikus dan pengusaha yang saat ini menjadi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat.
Bambang Soesatyo atau biasa disapa Bamsoet sebelumnya pernah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat.
Sebagai anggota Partai Golkar, Bambang Soesatyo terpilih menjadi anggota legislatif nasional pada Pemilu 2009.
Pada 15 Januari 2018, Golkar memilihnya untuk menggantikan Setya Novanto, yang mengundurkan diri sebagai ketua parlemen di tengah penyelidikan korupsi.
Dibesarkan dalam keluarga militer, Bambang bersekolah di sekolah negeri di Jakarta (SDN 8, SMPN 49, SMAN 14) selama 12 tahun.
Setelah menyelesaikan sekolah menengah pada tahun 1981, ia mendaftar di Akademi Akuntansi Jayabaya di Jakarta Timur.
Selama studinya, ia memimpin Senat Mahasiswa akademi. Setelah lulus pada tahun 1985, ia menyelesaikan kursus pra-MBA di Institut Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (IPPM) di Jakarta.
Baca Juga: Biodata Adhisty Zara Lengkap Agama, Nama Asli, Keluarga, Fakta, Viral Akibat Video Panas
Kemudian memperoleh gelar sarjana administrasi publik dari Universitas Terbuka pada tahun 1988.
Ia memperoleh gelar dalam bidang manajemen perusahaan dari Sekolah Tinggi Ekonomi Indonesia pada tahun 1992 setelah menyelesaikan MBA di Institut Manajemen Newport Indonesia pada tahun 1990.
Selama masa studinya, ia aktif di organisasi kemahasiswaan. Salah satunya, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), berafiliasi dengan Golkar, yang saat itu merupakan partai politik Soeharto yang berkuasa.
Bambang Soesatyo bekerja di kantor akuntan publik pada 1984, namun menjadi editor pada tahun berikutnya dan menjadi jurnalis pada 1986.
Bamsoet kemudian bekerja di divisi keuangan melakukan pemrosesan data elektronik sebelum kembali ke penerbitan, menjadi manajer pemasaran majalah Vista hingga 1992.
Ia juga menempati posisi satu tahun sebagai dosen antara tahun 1991 dan 1992. Setelah menjadi pemimpin redaksi Info Bisnis dan Suara Karya, ia menjadi direktur sebuah perusahaan kayu dan menjabat sebagai komisaris di beberapa perusahaan lain.
Setelah empat kali gagal mendapatkan kursi (termasuk 1997, 1999, dan 2004), Bambang mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat setelah Pemilu 2009 di mana ia mencalonkan diri di dapil Jawa Tengah VII —meliputi Kabupaten Purbalingga, Banjar, dan Kebumen.
Baca Juga: Profil dan Biodata 16 Pemain Web Series Antares Mulai Peran, Umur, Agama, hingga Akun Instagram
Berikut catatan karir Bamsoet,
- Wartawan Harian Umum PRIORITAS (1985).
- Sekretaris Redaktur Majalah VISTA (1987).
- Pemimpin Redaksi Majalah INFO BISNIS (1991)
- Komisaris PT Suara Irama Indah (1999).
- Pemimpin Redaksi Harian Umum Suara Karya (2004).
- Direktur PT Suara Rakyat Membangun (Suara Karya) (2004).
- Direktur Independen PT SIMA Tbk. (2006).
- Direktur Kodeco Timber (2007).
- Anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar (2009–sekarang).
- Ketua DPR-RI (2018–2019).
- Ketua MPR-RI (2019-2024).
Bamsoet telah menikah dengan Lenny Sri dan memiliki delapan anak.
Bansoet mengumpulkan kendaraan mewah termasuk Tesla Model X, yang dia laporkan pada tahun 2016 sebagai dua sepeda motor Harley-Davidson dan sepuluh mobil, senilai Rp18 miliar (sekitar US$ 1,35 juta), dibandingkan dengan total aset yang dilaporkan sebesar Rp 62 miliar (US$ 4,66 juta).***
