Network
MANTRA SUKABUMI - Ulama kharismatik asal Rembang, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus mengucapkan selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1443 H.
Melalui akun Instagram pribadinya, Gus Mus menyampaikan selamat Tahun Baru 1443 H kepada seluruh umat Islam.
Gus Mus mengatakan dirinya berharap Allah mengampuni sikap keterlaluan yang telah dilakukan.
Baca Juga: Tanggapi Perpanjangan PPKM, dr Tompi: Pak Luhut Tahu Film Selesai Tayang Tanggal 13 Agustus 2021
Tak hanya itu, mertua dari cendekiawan muslim Ulil Abshar Abdalla itu juga berdoa Allah menerima amal-amal baik.
"Tidak terasa, tahu-tahu tahun baru lagi. Semoga 'keterlaluan' kita selama ini diampuni oleh Tuhan kita dan amal-amal baik kita diterima olehNya," ujar Gus Mus.
Gus Mus juga menyampaikan doa agar pada tahun yang akan datang terhindar dari godaan setan.
"Semoga di tahun mendatang Allah menjaga kita dari godaan setan dan pasukannya," harapnya.
Pengasuh pondok pesantren Raudlotut Thalibin itu berharap tahun yang akan datang diberikan kemampuan menundukkan hawa nafsu.
Baca Juga: Daftar 20 Singkatan PPKM Darurat Plesetan Netizen yang Bikin Geleng-geleng Kepala
Selain itu, dirinya juga berdoa agar semakin mudah mendekatkan diri pada Allah SWT.
"menolong kita menundukkan hawa nafsu kita sendiri; dan memudahkan kita bertakarub, mendekatkan diri, kepadaNya. Ãmïn," imbuhnya.
"Kullu amin wa antum bialfi alfi khoirin," pungkasnya.
Sebagai informasi, Gus Mus dikenal sebagai salah satu ulama kharismatik Indonesia. Sahabat Gus Dur ini juga merupakan budayawan dan penyair ternama.
Puluhan karya telah disumbangkan Gus Mus dalam karya sastra dan menjadi rujukan sastrawan lain.
Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Agama mengumumkan Tahun Baru Hijriyah 1443 H jatuh pada 10 Agustus 2021.
Kendati begitu, pada Tahun Baru Hijriyah 1443 H atau tahun 2021 kali ini pemerintah resmi mengundur libur tahun baru hijriyah.
Pemerintah mengubah libur yang biasanya dilakukan pada tanggal 1 Muharram atau 10 Agustus 2021 menjadi 2 Muharram atau 11 Agustus 2021.
Pemerintah beralasan hal tersebut dilakukan untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Secara rinci, penjelasan tersebut diatur dalam Keputusan bersama Menag, Menaker, dan Menpan RB No 712, 1, dan 3 tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas Keputusan Bersama Menag, Menaker, Menpan dan RB No 642, 4, dan 4 tahun 2020 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama.
Dalam perubahan tersebut, pemerintah menggeser libur Tahun Baru Hijriyah dan Maulid Nabi serta menghapus libur Natal.***
