Network
MANTRA SUKABUMI - 10 Agustus 2021 kemarin merupakan hari ulang tahun ulama kharismatik KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.
Berbagai ucapan selamat mengalir kepada pengasuh pondok pesantren Roudlatut Tholibin itu dari berbagai kalangan.
Tak terkecuali dari anak ulama besar Prof Quraish Shihab, Najwa Shihab yang turut menyampaikan ucapan selamat.
Baca Juga: dr Tirta Meradang Setelah Mall Wajibkan PCR: Ini Mau Dagang PCR Apa Gimana? Tau Gak Fungsi PCR?
Baca Juga: Kabar Buruk, Doni Salmanan Kehilangan STNK BMW dan Lamborghini Hingga iPhone dan Kunci Apartemen
Melalu akun Instagram pribadinya, Najwa Shihab mengunggah kembali catatan dirinya untuk Gus Mus 3 tahun silam.
"KH. Mustofa Bisri @s.kakung berulang tahun hari ini. Tiga tahun lalu, di acara Mata Air Gus Mus, Milad Gus Mus yang ke-74 di Semarang, saya sempat menuliskan catatan ini untuk Abah," tulis Najwa Shihab.
Dikutip mantrasukabumi.com dari akun Instagram Najwa Shihab, berikut catatan Najwa Shihab untuk Gus Mus.
#CatatanNajwa untuk Abah Mustofa Bisri Tercinta//
Anak muda biasanya mengidap rabun jauh/ pada yang amat dekat ia mudah luluh//
Penglihatan yang tua sama seperti ingatannya/ amat kuat melihat sesuatu yang jauh dari matanya//
Kepada anak-anak muda kita menemukan kegairahan/ kepada yang sepuh kita menjumpai kewaskitaan//
Jika ulang tahun anak muda lekat dengan keriuhan/ ulang tahun orang tua kita mengkhidmati ketenangan//
Tentang momen-momen yang telah lama berlalu/ perihal tabungan kebijaksanaan hasil tempaan waktu//
Apalagi pada sosok dengan pengaruh yang amat luas/ yang telah melalui berbagai babakan yang ganas//
Ia yang telah lulus menempuhi segala bujuk rayu/ niscaya mengerti hidup tak semudah melempar dadu//
Bahwa tiap keputusan mesti ditimbang cermat/ apalagi jika menyangkut kepentingan umat//
Inilah makna dari idiom memimpin adalah menderita/ mesti lebih dulu mengutamakan yang di luar dirinya//
Betapa Indonesia lebih besar dari kepentingan sendiri/ rakyat tak patut dikorbankan demi ambisi pribadi//
Inilah sesungguhnya makna sejati dari kasepuhan/ mengutamakan yang pokok ketimbang yang printhilan//
Kita butuh sosok berpengaruh yang ikhlas jadi penengah/ bukan sibuk menembak ke segala arah//
Yang tahu kapan saatnya berkhalwat untuk membaca tanda/ dan kapan saatnya muncul untuk berkata-kata//
Ketika kata-kata itu akhirnya meluncur dari rongga dada/ kita pun mengerti bahwa kompas ternyata masih ada//
Kita berkumpul hari ini karena seseorang yang mulia/ bahwa Indonesia belum kehabisan sosok kamitua//
Sehat serta sejahteralah selalu kepada Gus Mus/ percayalah cinta kami kepadamu tulus// ***
