MANTRA SUKABUMI - Sebuah warung di Solo menjadi buruan warga sekitar karena menjual nasi goreng super murah.
Mereka menjual nasi goreng dengan harga seribu rupiah per bungkus. Warung dengan mana Nasi Goreng PPKM itu dibuka selama 2 jam tiap hari.
Hal itu dilakukan untuk membantu meringankan warga selama penerapan PPKM. Sedianya warung tersebut buka sejak tanggal 8 hingga 17 Agustus.
Baca Juga: Anak Ulama Kharismatik Mbah Maimoen Donor Plasma Konvalesen, Taj Yasin: Sambut Kemerdekaan Indonesia
Warung yang berada di jalan Veteran Solo itu asalnya merupakan warung Bakmi Pak Met dan kini buka selama 2 jam sejak pukul 16.00 WIB.
Warga sekitar sangat antusias untuk membeli nasi goreng PPKM ini hingga pihak warung membuat nomor antrian untuk menghindari kerumunan.
Sebagaimana dilihat mantrasukabumi.com dari kanal YouTube agung huma pada Jumat, 13 Agustus 2021, warga terlihat antri membeli.
Menurut salah satu warga yang turut membeli nasi goreng PPKM itu, Sri Rejeki (55) mengatakan jika hal seperti ini sangat dinantikan masyarakat.
Ari mengatakan warung itu sangat membantu warga yang memang sedang kesulitan meskipun hanya sehari sekali.
Baca Juga: Lama Tak Pernah Muncul di Publik, Paramitha Rusady Tetap Cantik Meski Kini Berusia 55 Tahun
Diketahui, nasi goreng PPKM dengan harga seribu rupiah tersebut merupakan hasil kolaborasi beberapa organisasi cendekiawan yang bekerja sama dengan warung Bakmi Pak Met.
Menurut pengelola Bakmi Pak Met, Bambang Setiadji jika harga nasi goreng tersebut biasanya dijual seharga Rp20 ribu.
Namun kini pihaknya menjual nasi goreng PPKM itu ke organisasi tersebut seharga Rp5 ribu, dari organisasi itu kemudian dijual ke warga dengan hara seribu rupiah per bungkus.
Bambang Setiadji juga menambahkan jika pihaknya dalam sehari menyiapkan 240 hingga 250 bungkus nasi goreng PPKM.
Bambang juga menuturkan jika nasi goreng tersebut setiap hari selalu habis. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan warga mestinya setiap hari sekitar 350 bungkus.
Namun karena pihaknya dan organisasi ingin ini terus berlanjut hingga beberapa hari ke depan, maka jumlahnya dibatasi hanya 250 bungkus.
"Banyak orang2 biasa tanpa jabatan /pangkat /malah masyarakat yg berlebihan membantu.. mana nih anggota DPR atau pemerintahan ..jgn bilang PPKM mulu aja," tulis @ahmad_ar_rezkhie.
"semoga rejekinya berlimpah... lanjutkan.. Dan semoga masih bnyak lagi orang2 yg mau membantu mereka yg membutuhkan,, amiinn," tulis @riniastuti87.
"Itu di Solo min....yang punya Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, salah satu universitas swasta terbesar di Indonesia dg 40rb mahasiswanya," tulis @indraharjoprawiro.***