Tegas Bela Kakek-kakek dan Masyarakat Pemilik Kebun Bambu, Dedi Mulyadi: Dimana Siliwangi Ngebon Cau

- 8 September 2021, 21:01 WIB
dedi mulyadi
dedi mulyadi /instagram/@dedimulyadi71

MANTRA SUKABUMI - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dedi Mulyadi tegas membela pemilik kebun bambu.

Dalam unggahan salah satu video di akun Instagramnya, Dedi Mulyadi dengan tegas membela pemilik kebun bambu yang akan dijadikan kebun pisang / cau.

Dihadapan pendamping perwakilan yang akan mengalih fungsikan lahan tersebut, Dedi Mulyadi Menyampaikan aspirasi warga yang tak ingin kebun bambunya dibuat kebun pisang.

Baca Juga: Shopee Gandeng Bintang Internasional Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Shopee 9.9 Terbaru

"Nebang itu, tanya dulu dong pemiliknya," ucap Dedi, seperti dilihat mantrasukabumi.com dari akun Instagram pribadinya, pada Rabu, 08 September 2021.

Dedi Mulyadi
Dedi Mulyadi instagram/@dedimulyadi71

"Kami ini pendamping karena ada permohonan dari LMDH ke KPH," jawab perwakilan yang akan menebang pohon bambu itu.

Namun Dedi mengatakan bahwa yang ia tahu LMDH itu perjanjianya adalah bambu jaya.

"Ai bukan ganti namanya bukan bambu jaya, tapi cau jaya," ucap Dedi tegas.

Tak hanya itu, Dedi malah menceramahi para perwakilan tersebut soal fungsi bambu di wilayah Waduk Ir. H Djuanda itu.

"Kamu tahu gak kenapa Allah menciptakan bambu di sini?," tanya Dedi.

"Supaya tidak longsor," sambungya menjelaskan.

Ia lantas menunjuk k arah jalan yang memang telah dialih fungsikan menjadi kebun pisang dan akhirnya longsor.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Jatuhkan Badan Susuri Puncak Sempur Demi Hentikan Alat Berat yang Ratakan Tebing

"Akibat pohon bambunya di babat," tegas mantan Bupati Purwakarta itu.

"Siapa yang membangun jalan itu?, Dedi Mulyadi," sambungnya yang disambut sorak warga.

Lantas Dedi juga menegaskan bahwa Siliwangi atau daru istilah Prabu Siliwangi duli, itu merupakan penjaga hutan.

"Siliwangi, dimana siliwangi ngebon cau," tambahnya.

Dengan tegas ia menyampaikan bahwa rakyat diwilayah tersebut sudah makmur dengan bambu, jangan diganti pisang.***

 

Editor: Dea Pitriyani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah