Dedi Mulyadi dirinya tidak keberatan jika ibu itu masih menjadi pengemis, namun tidak berada di Purwakarta. Hal itu disampaikan pada suaminya.
"Saya itu bisa membedakan, mana yang keluar dari hati ngomongnya, mana yang argumentasi, bapak itu dari tadi ngomongnya argumentasi, makanya saya perhatiin," lanjut Dedi.
"Kan kita gak ada masalah, bapak mau ngerongsok, mau minta-minta, ya mangga tapi tidak disini," jelas Dedi.
Namun suami pengemis itu terlihat berbelit-belit sehingga membuat Dedi Mulyadi menjadi berang atas sikapnya.
"Begini pak, istrinya bilang gak punya uang untuk beli rokok, kenapa bapak nyesel? Saya tuh kagum lo sama bapak pas awal, kagum banget, sayang sama istrinya, tapi tiba-tiba kekaguman saya menjadi hilang akibat ucapan-ucapan bapak," sesal Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi meyakini jika pengemis itu meminta-minta merupakan bagian dari kehidupan sang suami, itulah yang membuat Dedi Mulyadi terlihat kurang suka.
Suami Bupati Purwakarta itu menjelaskan jika dirinya tergerak untuk mendatangi pasangan suami istri itu karena kagum.
Hanya saja dalam perjalanannya lanjut Dedi Mulyadi, kekaguman itu hilang seiring ucapan dan sikap sang suami.
"Bapak merasa menyesal istrinya berhenti bekerja meminta-minta, dan bapak itu ngajuin uang bantuan aja ketinggian, sampai 20 juta," beber Dedi.