Network
MANTRA SUKABUMI - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dedi Mulyadi mengungkap kisah masa lalu pengemis pura-pura cacat yang ia temui.
Menurut Dedi Mulyadi, pengemis pura-pura cacat yang bernama Nur tersebut memiliki masa kelam karena sering mabuk saat muda dan kini tidak bisa berhenti merokok.
Suka mabuk-mabukan lanjut Dedi Mulyadi dilakukan Nur saat dirinya masih muda dengan suaminya yang pertama.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Berang Karena Sikap Suami Pengemis Pura-pura Cacat, Ini Alasannya
Sementara kini, Nur tidak bisa menghilangkan kebiasaan untuk merokok dan minum kopi setiap hari.
Kisah tersebut diungkap Dedi Mulyadi dalam video yang ia tayangkan di kanal Youtube miliknya pada Rabu, 8 Agustus 2021.
Dalam video tersebut, pasangan Nur dan Agus tersebut menikah saat keduanya sudah menjadi janda dan duda dan dinikahkan oleh Departemen Sosial Cimahi.
Mantan Bupati Purwakarta itu kemudian menanyakan kepada Agus terkait latar belakang sang istri.
Dari pernyataan Agus, Nur dulunya sering mengamen dan juga sering minum minuman keras
"Dia kan gini, kadang-kadang, gak pake obat, dia sering minum kan dulunya, dia sama laki-laki yang dulu, sekarang kan sama saya," ujar Agus pada Dedi Mulyadi.
Agus melanjutkan dirinya merasa kasihan kepada Nur yang sering mabuk-mabukan saat bersama suaminya yang dulu.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Cari Satpol PP Purwakarta Bernama Dedi yang Disebut Bikin KTP Pengemis Pura-pura Cacat
Selain dulunya menjadi pemabuk, Nur juga kini tidak bisa lepas dari merokok dan minum kopi setiap hari.
Nur mengatakan dirinya merasa lemas jika berhenti merokok dan minum kopi, bahkan dirinya mengaku tidak bisa menahan kebiasaan itu.
"Orang meminta-minta itu karena lapar. Kalau ibu meminta-minta karena untuk kebiasaan merokok dan ngopi, emang kalau berhenti merokok ibu mati," ujar Dedi Mulyadi kesal.
Dedi Mulyadi kini mengaku berang dengan sikap Agus yang terlihat menyesal istrinya berhenti meminta-minta.
Dedi Mulyadi mengatakan dirinya tidak keberatan jika ibu itu masih menjadi pengemis, namun tidak berada di Purwakarta.
"Saya itu bisa membedakan, mana yang keluar dari hati ngomongnya, mana yang argumentasi, bapak itu dari tadi ngomongnya argumentasi, makanya saya perhatiin," lanjut Dedi.
"Kan kita gak ada masalah, bapak mau ngerongsok, mau minta-minta, ya mangga tapi tidak disini," jelas Dedi.
Namun suami pengemis itu terlihat berbelit-belit sehingga membuat Dedi Mulyadi menjadi berang atas sikapnya.
"Begini pak, istrinya bilang gak punya uang untuk beli rokok, kenapa bapak nyesel? Saya tuh kagum lo sama bapak pas awal, kagum banget, sayang sama istrinya, tapi tiba-tiba kekaguman saya menjadi hilang akibat ucapan-ucapan bapak," sesal Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi meyakini jika pengemis itu meminta-minta merupakan bagian dari kehidupan sang suami, itulah yang membuat Dedi Mulyadi terlihat kurang suka.
Suami Bupati Purwakarta itu menjelaskan jika dirinya tergerak untuk mendatangi pasangan suami istri itu karena kagum.
Hanya saja dalam perjalanannya lanjut Dedi Mulyadi, kekaguman itu hilang seiring ucapan dan sikap sang suami.
"Bapak merasa menyesal istrinya berhenti bekerja meminta-minta, dan bapak itu ngajuin uang bantuan aja ketinggian, sampai 20 juta," beber Dedi.
Hal tersebut menurut Dedi Mulyadi tidak logis, sebab usaha rongsok tidak akan menghabiskan hingga puluhan juta.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ngamuk Seperti Harimau Saat Bela Kakek Pemilik Kebun Bambu yang Ditebang Diganti Pisang
"Orang saya sudah biasa, itu 3 juta aja bisa bergulir, nampung dari teman-temannya, nanti dijual lagi," kata Dedi.
Seperti diketahui, Dedi Mulyadi menemui pengemis pura-pura cacat yang ia temui di warung langsung ke rumah sesuai dengan alamat yang diberikan pengemis tersebut.
Dedi Mulyadi sempat kaget saat melihat rumah wanita itu yang cukup bagus, bahkan dia memiliki 2 motor yang salah satunya masih baru.***
