MANTRA SUKABUMI - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dedi Mulyadi bertemu dengan Kang Wili.
Dedi Mulyadi menyebut jika Kang Wili merupakan dedengkot tambang emas liar di Gunung Pongkor.
Saat bertemu dengan Kang Wili itu, Dedi Mulyadi hingga membungkukkan badan sebagai tanda penghormatan.
Baca Juga: Dedi Mulyadi Ngamuk Seperti Harimau Saat Bela Kakek Pemilik Kebun Bambu yang Ditebang Diganti Pisang
Menurut Dedi Mulyadi dirinya membungkukan badan karena menghormati tekad Kang Wili yang kini telah berubah.
Hal itu terlihan dari unggahan mantan Bupati Purwakarta tersebut di akun Instagram pribadinya pada Jumat, 10 September 2021.
"Saya bungkukan badan sebagai tanda penghormatan atas tekad Kang Wili yang dulu menjadi dedengkot tambang emas liar bersama dengan 70 ribu penambang lain di Gunung Pongkor," ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi juga mengatakan keadaannya kini telah berubah, padahal dulu sebanyak 1,6 ton sianida mengalir ke sungai.
Suami Bupati Ratna Mustika itu juga mengaku melihat penyesalan dari Kang Wili atas hancurnya lingkungan dulu.
Sebanyak 1,6 ton sianida mengalir ke sungai. Kini semua telah berubah. Ada tangis penyesalan atas penghancuran lingkungan.
Dedi Mulyadi menegaskan kini Kang Wili menjadi pelopor perlawanan penambangan illegal.
"Kini, sungai jernih penuh dengan ikan. Hutan lestari dipenuhi satwa. Kang Wili bahagia meski hidup sederhana," pungkas Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, Dedi Mulyadi merupakan sosok yang dikenal peduli terhadap lingkungan dan alam sekitar.
Ia tak segan marah dan membela dengan segenap tenaga ketika melihat pengrusakan alam dan lingkungan dengan alasan apapun.
Salah satunya terlihat saat Dedi Mulyadi mengamuk kepada pendamping dan Ketua LMDH yang menebang kebun bambu dan menggantinya dengan pohon pisan.
Dedi Mulyadi juga bahkan rela menjatuhkan badan hanya demi menghentikan alat berat yang sedang meratakan tebing.
Bagi Dedi Mulyadi menjadi alam merupakan amanah Tuhan yang harus terus disuarakan. Ia bahkan mengatakan alam pada saatnya akan marah saat dirusak oleh manusia.***