Benarkah Sejarah Tragedi G30S PKI Ciptaan Orde Baru? Gus Baha: Ok, Sejarah Bisa Dibolak-balik

- 30 September 2021, 06:55 WIB
KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha Gus Baha Sebut Ssejarah itu Bisa Dibolak-balik, termasuk Sejarah Tragedi G30S PKI./*
KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha Gus Baha Sebut Ssejarah itu Bisa Dibolak-balik, termasuk Sejarah Tragedi G30S PKI./* /Tangkapan Layar/ Instagram/ @kajian.gusbaha

MANTRA SUKABUMI - Setiap tanggal 30 September, isu PKI atau Tragedi G30S PKI memang selalu menjadi perbincangan hangat, termasuk dalam kajian Gus Baha.

Bahkan sering adanya sebuah narasi pemutarbalikkan sejarah G30S PKI, hal tersebut sebagaimana dikatakan Gus Baha dalam salah satu pengajiannya.

Agar tidak salah paham, Gus Baha pun menjelaskan tentang PKI dan ajaran komunis dalam G30S PKI.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Gus Baha menegaskan bahwa jangan sampai menjadi sebuah LSM yang terjebak isu pemutarbalikkan sejarah G30S PKI.

"Saya jelaskan, jangan sampai kamu salah paham. Kamu, jangan menjadi LSM yang terjebak isu pemutarbalikan sejarah," ujar Gus Baha seperti dilihat mantrasukabumi.com dari video yang di kanal Youtube Santri Gayeng pada, Kamis, 30 September 2021.

Lebih lanjut Gus Baha pun menuturkan beberapa narasi-narasi yang biasa beredar tentang sejarah PKI.

"Misalnya begini pernyataan LSM: Wah itu (G30S/PKI) dulu, hanya penciptaan Orde Baru, sebenarnya kejadiannya tidak begitu. Sejarah itu bisa dibolak-balikan," ucap murid Mbah Moen itu.

Memang tak dapat dipungkiri bahwa sebuah sejarah itu bisa saja dibolak-balik, namun kata Gus Baha sebagai umat muslim ikuti saja sejarah resmi pemerintah.

"Ok, sejarah bisa dibolak-balik, tapi kita ikut saja yang resmi, karena Islam, itu tidak mau ribet. Ok?," ucapnya.

Soalnya, kata Gus Baha jika seseorang itu mengajak pada sebuah paham komunisme, atau ateisme, tidak bertuhan, itu pasti salah.

"Kalau orang mengajak komunisme, mengajak ateisme, tidak bertuhan, itu pasti ajaran yang salah," katanya.

"Meskipun orang ini posisinya dizalimi sekalipun," sambungnya.

"Misalnya, ada orang dizalimi, kemudian mengajarkan komunisme, hanya karena di-zalimi, orang-orang LSM tertentu itu, terus simpati. Nah, simpati, terus membenarkan, Kamu tidak usah gitu-gituan. Kalau ajarannya salah, ya salah. Cek, dia madhum atau tidak," tutur Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha: Turun Surat Al-Fatihah, Iblis Tersiksa Seperti Sakit Gigi hingga Dijenguk oleh Seluruh Syetan

Baca Juga: Benarkah Aurat Laki-laki itu Mulai dari Pusar Sampai Lutut? Begini Penjelasan Gus Baha

Terlepas dari benar dan tidaknya tragedi G30S PKI, Gus Baha mengatakan bahwa ajaran PKI tetap salah.

"Sekarang ajaran komunisme, anti-Tuhan. Madhum atau tidaknya PKI, ajaran ini tetap salah, karena menolak Tuhan," sambung Gus Baha.

"Komunis itu neraka. Paham? Makanya saya mohon sekali, hak kita harus melatih ajaran kebenaran lewat kalimat," tegas Gus Baha.

"Agama tidak boleh dikawal dengan hukum sosial berlebihan, tidak boleh. Agama, harus dikawal dengan akidah yang benar," sambungnya.

"Meskipun itu baik, tapi tidak boleh, karena nanti lama-lama jadi tolak ukur. Tidak boleh," ujarnya.

"Agama itu harus berdiri sendiri, di atas Kalimatul Haq," pungkasnya.***

 

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah