Sejarah Hari Santri Nasional, Resolusi Jihad NU 22 Oktober Gelorakan Pertempuran 10 November 1945

- 15 Oktober 2021, 10:40 WIB
Sejarah Hari Santri Nasional, Resolusi Jihad NU 22 Oktober Gelorakan Pertempuran 10 November 1945
Sejarah Hari Santri Nasional, Resolusi Jihad NU 22 Oktober Gelorakan Pertempuran 10 November 1945 /Twibbonize.com

MANTRA SUKABUMI - Sejarah Hari Santri Nasional atau HSN 22 Oktober, berasal dari Resolusi Jihad NU 22 Oktober 1945.

Resolusi Jihad NU yang kini diperingati sebagai Hari Santri Nasional pada 22 Oktober mampu menggelorakan semangat arek Suroboyo pada pertempuran 10 November 1945

Untuk menghargai peran santri dan ulama pada Resolusi Jihan NU dan pertempuran 10 November 1945. Presiden Jokowi menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.

Baca Juga: Makna dalam Lirik Lagu Easy On Me - Adele dan Terjemahan Indonesia

Untuk mengetahui sejarah dan latar belakang penetapan Hari Santri Nasional, silahkan simak catatan sejarah berikut.

Presiden Soekarno dihadapkan pada situasi pelik. Saat bangsanya yang baru berdiri belum genap dua bulan sudah dirongrong kembali oleh kedatangan penjajah.

Tentara sekutu di bawah Komando Inggris yang diboncengi Netherlands Indies Civil Administration (NICA) akan datang mengambil alih kekuasaan dari Jepang.

Beberapa hari sebelum berkobar perang rakyat Surabaya melawan tentara Sekutu pada 10 November 1945, Presiden Sukarno menyambangi Pesantren Tebu Ireng, Jombang, Jawa Timur.

Ia akan menemui Kiai Haji Hasyim Asy’ari untuk membicarakan keresahannya atas kedatangan tentara sekutu di bawah Komando Inggris yang diboncengi Netherlands Indies Civil Administration (NICA).

Dilansir mantrasikabumi.com dari nu.or.id pada 15 Oktober 2021, Ki Setyo Oetomo Darmadi mengisahkan, adik pahlawan Pasukan Pembela Tanah Air (PETA) Soepriyadi, Bung Karno menemui pemimpin Nahdlatul Ulama (NU) itu ditemani Residen Jawa Timur, Soedirman.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah