Mengenang Sejarah 10 November Lewat Film Battle of Surabaya

- 10 November 2021, 09:15 WIB
Mengenang Sejarah 10 November Lewat Film Battle of Surabaya./*
Mengenang Sejarah 10 November Lewat Film Battle of Surabaya./* /STMIK AMIKOM

 

MANTRA SUKABUMI - Merayakan hari pahlawan, kurang lengkap rasanya bila tidak menyaksikan kembali kisah perjuangan para pahlawan. Salah satunya Film Battle of Surabaya.

Battle of Surabaya adalah film animasi karya anak bangsa yang merupakan garapan perdana sutradara muda Aryanto Yuniawan.

Film animasi 2D yang produksi MSV Pictures pada 20 Agustus 2015 ini, menampilkan tokoh dan cerita fiktif, tetapi berlatar belakang pada peristiwa besar 1945.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

Dilansir dari Pikiran-Rakyat (PR) yang dikutip dari battleofsurabayathemovie.com pada Selasa, 10 November 2021, Film ini merupakan kisah adaptasi dari pertempuran para pejuang bangsa yang kemudian terkenal dengan sebutan peristiwa 10 November di Surabaya.

Selain tokoh-tokoh nyata, terdapat tokoh fiktif yang sengaja dihasilkan untuk memperkuat pesan yang disampaikan. Pesan perang tentang semangat, cinta tanah air, dan perdamaian.

Film ini berkisah pada seorang remaja tukang semir sepatu bernama Musa yang menjadi kurir surat demi perjuangan pejuang arek-arek Suroboyo dan TKR.

Kisah dibuka dengan visualisasi dahsyat dari pengeboman kota Hiroshima oleh Amerika yang menandakan menyerahnya Jepang.

Tetapi langit Surabaya kembali merah dengan peristiwa Insiden Bendera dan kedatangan pasukan Inggris yang ditumpangi oleh Belanda.

Beberapa tokoh penting seperti Residen Sudirman, Gubernur Suryo, Pak Moestopo, Bung Tomo dan tokoh-tokoh lain membangkitkan semangat rakyat Surabaya dan pemuda Indonesia untuk bangkit melawan penjajahan.

Baca Juga: Download Twibbon Hari Pahlawan 10 November 2021, Cocok Dipasang di Media Sosial

Musa mengemban misi sebagai utusan yang mengantarkan surat-surat rahasia kepada para prajurit dan pejuang milisi Indonesia yang dikombinasikan dengan lagu-lagu keroncong dari Radio Pemberontakan Rakyat Indonesia yang didirikan oleh Bung Tomo.

Selain surat-surat rahasia, Musa juga mengirimkan surat-surat pribadi kepada keluarga para pejuang yang ditinggalkan.

Bersama kedua temannya Yumna dan Danu, Musa mengalami petualangan hebat yang membuatnya kehilangan orang yang dicintainya.

Belum lagi gangguan oleh beberapa kelompokan pemuda Kipas Hitam yang dilawan oleh Pemuda Republiken yang menjadi konsekuensi tugas agung tersebut.

Jika dilihat berdasarkan latar belakang sejarah, 10 November merupakan pertempuran besar rakyat Indonesia melawan pasukan asing untuk yang pertama kalinya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
Bahkan, puncak pemberontakan itu terjadi saat terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, Seorang Pimpinan Inggris Untuk Jawa pada 30 Oktober 1945.

Dengan ditayangkannya film-film sejarah di layar televisi, kita bisa mengenang bagaimana perjuangan para pahlawan Indonesia saat itu.***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah