Makna lirik lagu Hymne Guru di Hari Guru Nasional 25 November

- 21 November 2021, 14:30 WIB
Makna lirik lagu Hymne Guru di Hari Guru Nasional 25 November./*
Makna lirik lagu Hymne Guru di Hari Guru Nasional 25 November./* /Pixabay/Sasin Tipchai

MANTRA SUKABUMI - Hari Guru Nasional diperingati bertepatan pada tanggal 25 November

Hari Guru diperingati setiap tanggal 25 November untuk memaknai setiap perjuangan dari para guru yang telah membentuk insan bangsa ini.

Biasanya, pada setiap peringatan Hari Guru ini 25 November, anak-anak sekolah selalu menyanyikan lagu Hymne Guru.

Baca Juga: Duel Sengit 2021, Tokopedia vs Shopee: Mana Jawara Marketplace Sesungguhnya?

lagu Hymne Guru menjadi salah satu lagu wajib di sekolah sebagai lagu untuk memperingati Hari Guru Nasional 25 November, mulai dari tingkat SD hingga tingkat SMA.

Bahkan setiap lirik dalam lagu Hymne Guru sudah sangat akrab bagi telinga masyarakat Indonesia.

Dirangkum mantrasukabumi dari beberapa sumber pada Minggu, 21 November 2021, lagu Hymne Guru diciptakan oleh seorang guru musik SMP asal Madiun, Jawa Timur bernama Sartono di tahun 1980.

Lagu ini menggambarkan tentang pentingnya peran guru dalam mendidik dan mencerdaskan anak bangsa.

Seperti yang diketahui, guru dalam istilah jawa merujuk pada ‘digugu lan ditiru’, yang artinya untuk diikuti dan dicontoh.

Itu bearti, seorang guru sudah sepatutnya untuk mendidik muridnya kearah masa depan yang lebih baik.

Berikut makna dalam lirik lagu Hymne Guru

‘Terpujilah, wahai engkau bapak ibu guru.’

Baca Juga: 6 Puisi Hari Guru Nasional 2021 Menyentuh Hati, Cocok Dibagikan saat Peringatan 25 November di Media Sosial

Dalam bait ini, menggambarkan bahwa seorang guru adalah sosok yang terpuji berkat jasa-jasanya dalam membantu membangun pendidikan bangsa.

Dalam hal ini, seorang guru tidak hanya sebagai pemberi dan pengantar ilmu pengetahuan saja,

Melainkan sebagai pengayom dan pendidik bagi murid-muridnya sehingga mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang bermoral.

‘Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku.’

Dalam bait tersebut ditekankan bahwa kita harus memaknai setiap jasa yang telah diberikan oleh guru-guru kita terdahulu dan menghidupkan nama mereka dalam sanubari kita.

Jangan sampai jasa-jasa mereka mati begitu saja.

‘Semua baktimu akan kuukir didalam hatiku,
sebagai prasasti terimakasihku tuk pengabdianmu.’

Pada akhirnya, semua jasa guru tidak akan pernah terukur jika tidak ada pemaknaan yang mendalam dalam hati dan sanubari kita. Bahkan sekadar ungkapan terimakasih pun tidak berarti sama sekali.

'Engkau sebagai pelita dalam kegelapan,
engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan,
engkau patriot pahlawan bangsa,
pembangun insan cendikia.'

Pada bait lirik ini, tergambar jelas bahwa seorang guru sejatinya bukan hanya sekedar pengayom saja, tetapi juga sebagai penerang bagi murid-muridnya yang haus akan pengetahuan dan penuh ketidaktahuan.

Melalui potongan lirik Hymne Guru, kita bisa belajar bahwa peran seorang guru sebagai lentera pendidikan bangsa amatlah berjasa. ***

Editor: Indira Murti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah