Ridwan Kamil Hingga Dedi Mulyadi Angkat Bicara Kasus Arteria Dahlan Soal Bahasa Sunda: Sudah Ada Ratusan Tahun

- 20 Januari 2022, 07:51 WIB
Arteria Dahlan kena sentil Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil
Arteria Dahlan kena sentil Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil /Instagram @infojawabarat/

MANTRA SUKABUMI - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil hingga mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi angkat bicara terkait kasus Arteria Dahlan.

Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi menanggapi ucaoan Arteria Dahlan terkait bahasa Sunda yang kini menjadi polemik dan mendapat hujatan dari warga Jawa Barat.

Seperti diketahui, nama kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Arteria Dahlan sedang menjadi sorotan.

Baca Juga: Ogah Minta Maaf, Arteria Dahlan Sindir Sunda Empire Hingga Minta Ridwan Kamil Lapor ke MKD

Pasalnya, dalam salah satu RDP, Arteria Dahlan meminta Jaksa Agung memecat salah satu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbicara dengan bahasa Sunda pada suatu forum.

Menanggapi hal itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Dedi Mulyadi hingga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut menyentil Anggota Komisi III DPR RI itu.

Baik Dedi Mulyadi maupun Ridwan Kamil meminta Arteria Dahlan meminta maaf kepada warga Jawa Barat karena dianggap menyakiti suku Sunda itu.

Dedi Mulyadi dalam akun Instagram pribadinya mengatakan penggunaan bahasa Sunda wajar dilakukan sebagai media dialog.

"Wajar saja dilakukan selama yang diajak rapat, yang diajak diskusi, mengerti bahasa daerah yang digunakan sebagai media dialog pada waktu itu," ujar Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi juga mengatakan jika penggunaan bahasa daeragh juga dilakukan oleh pemimpin di daerah lain.

"Saya lihat di Jawa Tengah juga bupati, wali kota, gubernur sering juga menggunakan bahasa Jawa dalam kegiatan kesehariannya. Ini adalah bagian dari kita menjaga dialektika bahasa sebagai keragaman Indonesia," lanjutnya.

Dedi Mulyadi juga menyindir para pejabat atau pemimpin yang menggunakan bahasa asing namun dianggap biasa saja.

"Kita tidak pernah berpikir apakah istilah asing itu dimengerti atau tidak oleh peserta rapat atau diskusi itu," sindirnya.

Selain itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau agar Arteria Dahlan meminta maaf kepada masyarakat Sunda.

Baca Juga: Kapan Timnas Indonesia vs Timor Leste FIFA Match Day Dimulai, Berikut Tanggal dan Daftar Pemain

"Jadi saya mengimbau Pak Arteria Dahlan sebaiknya meminta maaf kepada masyarakat Sunda di Nusantara ini," kata Kang Emil sapaan akrabnya.

"Kalau tidak dilakukan, pasti akan bereskalasi. Sebenarnya orang Sunda itu pemaaf ya, jadi saya berharap itu dilakukan," lanjut Kang Emil.

Dirinya mengaku sangat menyesalkan statement Arteria Dahlan terkait bahasa yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.

"Jadi saya menyesalkan statement dari Pak Arteria Dahlan terkait masalah bahasa ya, yang ada ratusan tahun atau ribuan tahun, menjadi kekayaan Nusantara ini," bebernya.

Karena itu lanjut Kang Emil, permintaan Arteria Dahlan keapda Jaksa Agung untuk memberhentikan jabatan Kajati terlalu berlebihan.

"Tidak ada dasar hukum yang jelas dan saya amati ini menyinggung banyak pihak warga Sunda di mana-mana. Saya sudah cek ke mana-mana. Saya kira tidak ada di rapat yang sifatnya formal dari A sampai Z-nya Bahasa Sunda," pungkasnya.

Seperti diketahui, Arteria Dahlan saat rapat dengar pendapat dengan Jaksa Agung meminta untuk mengganti Kajati yang menggunakan bahasa Sunda.***

Editor: Andriana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah