Mudik Lebaran Tahun ini, Achmad Yurianto: Pulang Kampung Boleh Asal Metodenya Benar

- 28 Maret 2020, 06:50 WIB
Ilustrasi Mudik Gratis
Ilustrasi Mudik Gratis /Pikiran-Rakyat/.*/Pikiran-Rakyat.com

Mantrasukabumi.com - Dua bulan mendatang, ritual mudik akan menjadi trend masyarakat kita.

Mudik seakan kewajiban yang harus dilaksanakan. Tidak hanya sekedar melepas lelah di tengah tuntutan kerja di seberang kota, tapi memupus rasa rindu akan kerabat dan kampung halaman.

Setiap tahun pemerintah selalu mengatur prosesi mudik ini dengan sebaik-baiknya agar tercipta kenyamanan dan keselematan bagi warganya.

Seiring wabah pandemi Covid-19 tahun ini, kegiatan mudik tahun ini nampaknya perlu aturan yang ketat agar tidak menimbulkan bencana bagi warga lainnya.

Pemerintah tengah menggodok berbagai opsi kebijakan agar masyarakat tidak melakukan mudik Lebaran 2020.

Langkah kebijakan ini diambil sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona.

Baca Juga: Kemenag Terbitkan Aturan Tata Cara Penguburan Jenazah Pasien Corona

Achmad Yurianto Juru Bicara Pemerintah Untuk Penanganan COVID-19, mengimbau kepada masyarakat yang pulang kampung agar tetap melaksanakan protokol keselamatan dengan metode yang benar sehingga tidak menulari atau pun tertular dari virus corona.

"Tidak apa-apa," ujar Yuri yang dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari situs resmi BNPB.

Selain itu, pemerintah juga mengingatkan terkait segala aktivitas masyarakat terutama yang sedang pulang kampung, agar tetap dapat melakukan physical distancing atau jaga jarak fisik satu sama lain sehingga menekan risiko penularan virus corona.

Diketahui bahwa virus corona ini sangat mudah tertular kepada orang lain.

Dirinya juga mengatakan bahkan orang sehat pun akan menjadi pembawa virus corona ke kampung halamannya jika memang saat mudik lebaran nanti tidak menjalankan protokol keselamatan yang baik.

Baca Juga: Peserta Musda HIPMI Jabar Jalani Rapid Test karena Diduga sebagai Klaster Penyebaran Virus Corona

"Ya jangan 'deket-deket', 'physical distance' itu pondasi dasarnya. Kalau 'kembangin' rumah pondasinya itu (jaga jarak), terserah mau pakai tembok, pakai bata, pondasinya itu," kata Yuri.

Inti dari pondasi itu, adalah untuk menjaga agar mereka yang sehat tetap sehat tidak tertular.

"Dalam hal ini pondasi tetap harus terus dijaga karena tidak ada jaminan untuk daerah yang tidak terjangkit virus SARS-CoV-2 tidak memiliki risiko penularan COVID-19," tuturnya.

Kemudian Yuri menambahkan, komunikasi yang setiap hari dilakukan harus tetap memperhatikan jarak kepada orang lain.

"Droplet percikan ludah atau lendir saat bersin batuk bisa sejauh 1,5 meter menyebar. Jarak itu yang kita jaga. Kurang lebih itu kita pertahankan. Siapa pun mereka yang bawa virus ini tidak nampak sebagai orang sakit," jelasnya.

Baca Juga: UPDATE Jumat Sore, 27 Maret 2020: Total Pasien Positif 1.046 Orang, 87 Meninggal

Menurutnya, kekebalan tubuh seseorang itu berbeda, sehingga bisa saja mudah tertular dengan virus corona ini.

"Fokus kita jaga jarak. Di sini muncul bekerja dari rumah, belajar dari rumah, ibadah dari rumah. Tidak semua orang memiliki kekebalan tubuh yang baik, kalau yang tertular orang tua, saudara punya penyakit kronis mendahului, maka dampaknya sangat berat dan fatal," pungkasnya.

Tidak lupa, Yuri mengingatkan masyarakat untuk terus mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) misalnya dengan membiasakan mencuci tangan pakai sabun sebelum makan dan atau melakukan kontak ke area wajah.**

Sumber dari https://bekasi.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-12356968/soal-mudik-lebaran-2020-achmad-yurianto-pulang-kampung-boleh-asal-metodenya-benar?

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x