Update Kasus Covid-19 di Kota Bogor, 28 Positif dan 6 Orang Meninggal

- 1 April 2020, 17:00 WIB
Ilustrasi corona (Covid-19).
Ilustrasi corona (Covid-19). /- Foto: Pixabay

Mantrasukabumi.com - Setelah Walikota Bima Arya dinyatakan positif dan harus dikarantina menjalani pengobatan intensif, ternyata Kasus positif Covid-19 di Kota Bogor melonjak cukup signifikan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rabu 1 Maret 2020, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif mencapai 28 orang, dengan perincian 22 orang dalam pengawasan rumah sakit, dan 6 orang dinyatakan meninggal dunia.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sri Nowo Retno menuturkan, ada penambahan sekitar 9 orang pasien Covid-19 dibandingkan hari sebelumnya. Sementara dua orang meninggal yang sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) juga terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga menambah data warga Kota Bogor yang positif Covid-19.

“Saat ini, jumlah PDP mencapai 51 orang, dan selesai dirawat 7 orang, dan dalam pengawasan RS 33 orang. Sebanyak 11 orang meninggal dunia, dan masih menunggu hasil Lab swab dari Litbangkes Kemenkes,” ujar Sri Nowo Retno dalam keterangan pers, Rabu 1 April 2020.

Baca Juga: Mari Berdonasi Untuk Membantu Tim Medis Perangi Covid-19

Saat ini, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kota Bogor juga bertambah cukup signifikan. Dinkes Kota Bogor mendata, ada sekitar 689 warga Kota Bogor yang berstatus ODP. Sebanyak 259 orang selesai dipantau, dan 430 orang masih berstatus dalam pemantauan.

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim juga tak menampik ada lonjakan yang signigikan atas kasus Covid-19 di Kota Bogor. Angka tersebut didapat dari hasil tes cepat Covid-19. Pemerintah Kota Bogor, lanjut Dedie, akan terus melaksanakan tes cepat untuk memetakan sebanyak mungkin klaster Covid-19 di Kota Bogor.

“Kita harapkan ada gambaran secara menyeluruh terkait klaster, apakah ada perubahan hasil analisis terkait rapid test atau ada klaster baru,” ujar Dedie.

Saat ini Pemerintah Kota Bogor juga mendapatkan tambahan 500 alat tes cepat Covid-19. Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 segera melakukan pendataan ulang siapa warga yang akan dites cepat.

Pemetaan tersebut, menurut Dedie, cukup penting untuk memetakan klaster Covid-19 di Kota Bogor.

Baca Juga: Tim Medis dengan APD Lengkap Evakuasi Penumpang Pingsan di Terminal Type B Palabuhanratu

Dengan peningkatan kasus tersebut, Dedie juga meminta masyarakat bisa lebih disiplin. Pemberlakukan pembatasan sosial skala besar harus bisa ditaati dengan baik. Saat ini, Pemkot Bogor memang belum dapat memberlakukan karantina wilayah parsial. Namun demikian, jika hasil dari pemetaan kasus Covid-19 ada lonjakan kasus di daerah tertentu, bukan tidak mungkin karantina wilayah parsial akan diberlakukan.

“Masyarakat harus disiplin, ya kurang lebih 1,5 bulan kita bersabar dulu. Semua sudah berkorban, anak sekolah sudah berkorban, orang tua berkorban, dunia usaha, ASN juga sudah. Kalau kita disiplin, kita harus yakin, nanti saat Lebaran, semua sudah berangsur normal,” kata Dedie.

Baca Juga: Ikatan Dokter Indonesia Berduka, Dua Dokter Meninggal Dunia

Lebih lanjut, Dedie juga tak menampik, saat ini belum semua masyarakat di Kota Bogor menaati himbauan untuk melakukan pembatasan sosial. Kegiatan agama dengan mengundang massa juga masih terjadi. Terkait hal itu, Pemkot Bogor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, MUI Kota Bogor, Kemenag Kota Bogor, dan FKUB Kota Bogor terkait tata cara pelaksanaan ibadah yang diharapkan bisa dilakukan di rumah.

“Kegiatan keagamaan yang dilakukan secara berkumpul yang berpotensi penularan wabah Covid-19 dihimbau untuk ditunda untuk sementara waktu, semua tidak terkecuali, baik itu di gereja, di Pura, di masjid. Semua tidak ada pengecualian, supaya tidak ada lagi korban-korban berikutnya,” ucap Dedie.**

Sumber Artikel dari https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-01359298/kasus-covid-19-melonjak-signifikan-di-kota-bogor-28-positif-dan-6-orang-meninggal?

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah