Perawat Positif Covid-19 Ditolak Pemakamannya, Curhatan Suami: Habis Rasanya Perasaan ini

- 16 April 2020, 16:38 WIB
WARGA menyaksikan sejumlah karangan bunga berisi protes kepada oknum penolak pemakaman jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Siwarak Suwakul, Kelurahan Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (12/4/2020).
WARGA menyaksikan sejumlah karangan bunga berisi protes kepada oknum penolak pemakaman jenazah di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Siwarak Suwakul, Kelurahan Bandarjo, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Minggu (12/4/2020). /ANTARA FOTO/Aji Styawan

MANTRA SUKABUMITanda-tanda berakhirnya Pandemi virus corona baru (COVID-19), nampaknya masih jauh dari harapan.

Bahkan sampai saat ini masih menjadi ancaman kesehatan bagi penduduk di belahan dunia.

Bukti korban yang berjatuhan baik yang positif terlebih yang meninggal menjadi indikasi betapa sulitnya untuk memutus mata rantai penyebaran virus mematikan ini.

Namun demikian, kondisi ini tidak menyurutkan semangat tenaga medis berjuang di garis depan mencegah dan mengobati pasien terinfeksi.

Sekalipun sebagian dari tenaga medis harus kehilangan nyawanya saat tengah berjuang melawan COVID-19.

Baca Juga: WHO Mengakui Virus Corona 10 Kali Sangat Mematikan dari Flu Babi

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari tayangan Mata Najwa dalam kanal YouTube Najwa Shihab pada Rabu, 15 April 2020, baru-baru ini seorang perawat di Rumah Sakit Umum Pusat Kariadi, Jawa Tengah meninggal dunia setelah terinfeksi COVID-19.

Diketahui, perempuan berusia 38 tahun bernama Nuria Kurniasih ini telah menjadi seorang perawat sejak tahun 2005 silam.

Pada awalnya, jenazah sang perawat akan dimakamkan di daerah tempat tinggalnya yaitu Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sewakul, Ungaran Barat, Semarang.

Namun, pada saat jenazah almarhumah akan dikebumikan, terdapat penolakan dari sekelompok orang yang mengaku warga setempat.

Suami dari almarhumah, Joko Wibowo menyebut, saat itu pihak keluarga berencana untuk memakamkan jenazah sang perawat di pemakaman tempat ayah almarhumah dikebumikan.

"Jadi intinya kami dari keluarga yang berinisiatif untuk mendekatkan kepada ayah tercintanya di pemakaman itu," ucap Joko.

Baca Juga: Sebaran Kasus Corona di 58 Puskesmas Kabupaten Sukabumi, Sekarwangi Terbanyak

Artike in telah tayang sebelumnya di pikiran-rakyat.con dengan judul "Suami Perawat Positif COVID-19 Soal Jenazah Istrinya Ditolak: Rasanya Sungguh Sakit"

Joko pun menceritakan perasaannya ketika terjadi penolakan terhadap jenazah sang istri.

"Saya tentunya sangat kecewa saat itu, bagaimana lagi sudah tidak ketemu istri sekian lama, memikirkan kondisinya, kemudian saya sendiri juga tidak ketemu dengan anak-anak sampai akhirnya saya dinyatakan negatif, karena saya juga diperiksa swab," ungkapnya.

Menurut Joko, pada saat itu dirinya hanya ingin memakamkan jenazah sang istri, namun justru terjadi penolakan dari sekelompok orang.

"Kemudian akhirnya istri meninggal, hanya ingin menempatkan pada posisi di liang lahat aja susah itu, saya rasanya perih, sudah habis rasanya perasaan ini," ujar Joko.

Joko mengaku sedih karena keinginannya untuk memakamkan jenazah almarhumah dipersulit oleh sekelompok orang.

"Intinya hanya satu keinginan supaya istri itu cepat mendapatkan tempat, namun ada beberapa orang yang menolak itu rasanya sungguh sakit," ucapnya.

Joko menambahkan, dirinya tidak menyaksikan secara langsung saat terjadi penolakan tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Penyebaran Corona, Perbatasan Jabar-Banten Dijaga Ketat

"Sebenarnya untuk jenazah itu, masih dalam rombongan jenazah itu masih sekitar 500 meter dari tempat pemakaman, jadi secara langsung saya tidak tau sebenernya, hanya lewat telepon itu ada suara yang kacau, jadi seperti ada protes warga seperti itu," jelasnya.

Bahkan menurutnya, ambulans yang membawa jenazah sang istri pun sempat dihentikan sebanyak tiga kali oleh sekelompok orang.

"Jadi memang dari Semarang itu sudah tiga kali dihentikan karena ada kabar bahwa ada sekelompok warga tidak ingin jenazah istri saya dimakamkan di situ," tambahnya.**

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x