96.000 Rapid Tes Disebar, 2 Ribu Warga Jabar Terdeteksi Positif Corona

- 30 April 2020, 07:56 WIB
Penumpang bus di Terminal Leuwipanjang mengikuti rapid test, Kamis (23/4/2020).
Penumpang bus di Terminal Leuwipanjang mengikuti rapid test, Kamis (23/4/2020). /TOMMY RIYADI/PRFM.

MANTRA SUKABUMIPemerintah Provinsi Jawa Barat melakukan rapid diagnostic test (RDT) yang disebar ke 27 kabupaten/kota, instansi pemerintah, dan institusi pendidikan di Jawa Barat.

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui peta sebaran virus mematikan ini untuk diambil penanganan secara klaster wilayah prioritas.

Hasilnya cukup mengejutkan, dari 96.000 rapid diagnostic test (RDT), sekitar 2000 diantaranya terindikasi Positif Covid-19.

Demikian disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (28/4/2020).

"Dari hasil tersebut, yang terbanyak yang masih di klaster-klaster sebelumnya, Bodebek dan Bandung Raya. Hampir 96 ribu (RDT), yang reaktif (terindikasi positif) 2.000 orang," kata Berli.

Dalam jumpa pers soal perkembangan penanganan COVID-19 tersebut, Berli menyatakan sebagai tindaklanjut hasil tes cepat, Pemerintah Provinsi Jabar menggelar tes melalui pemeriksaan dengan teknik reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/ PCR) bagi warga terindikasi positif COVID-19.

Baca Juga: Gegara Corona Harga Mobil Bekas Turun Drastis, Kijang Innova 2008 Hanya 100 Jutaan

"Ini masih menunggu, besok mudah-mudahan peralatan (untuk menggelar tes COVID-19 dengan metode PCR) sudah datang. Kita bisa melakukan pemeriksaan ini," ucapnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar secara intensif melakukan rapid test untuk mengetahui peta persebaran COVID-19 di provinsi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa ini.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: PRFM News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah