Peneliti Lapan: Asteroid Dapat Dekati Bumi, Orbit Bumi Berubah Bisa Timbulkan Petaka Global

- 10 Mei 2020, 15:54 WIB
Bumi.*
Bumi.* /272447/PIXABAY/

MANTRA SUKABUMI – Abdul Rachman sebagai peneliti Sains Antariks Lapan (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) menyebutkan bahwa asteroid terbentuk sekira 4,6 miliar tahun lalu.

Asteroid merupakan bagian dari sisa pembentukan planet-planet yang ada dalam Tata Surya seperti Merkurius, Venus, dan Bumi dan Ukurannya beragam, ada yang tidak terlihat dikarenakan bentuknya sangat kecil, ada pula yang besar berdiameter sejarak Bandung-Jakarta atau Bandung-Bekasi.

Abdul Rachman mengatakan "Di antara orbit Mars dan Jupiter, ada kumpulan benda seperti batu yang tidak beraturan. Itulah wilayah ditemukannya banyak asteroid. Bahkan, oleh karena itu diberi nama khusus yakni sabuk asteroid,”.

“Ditemukan sangat banyak jumlah asteroid, di situ bisa dilihat juga ada orbit lintasan miring. Kalau, lainnya dalam satu bidang tapi yang ini bidangnya sangat miring," katanya kepada Antara.

Jarak dari Mars ke Jupiter lebih jauh dibandingkan jarak antar planet lainnya di sistem Tata Surya, sebagaimana di kutip mantrasukabumi.com dari Pikiranrakyat-depok.com.

Hasil pengamatan tahun 1999 menemukan adanya asteroid yang bisa teramati. Namun, ada pula yang tidak teramati karena keterbatasan teknologi.

Baca Juga: Miris,Satu Keluarga di Kabupaten Bandung Terpaksa Makan Rebusan Pepaya

Dari hasil pengamatan pada 2009 disimpulkan bahwa jumlah asteroid semakin banyak seiring majunya teknologi keantariksaan.

Jumlah asteroid yang dapat diamati menjadi semakin lebih banyak pada 2018, jika dijumlahkan secara keseluruhan dari yang terdekat dengan Bumi atau yang berada di sabuk asteroid di antara Jupiter dan Mars.

Halaman:

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Pikiran Rakyat Depok


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x