MANTRA SUKABUMI - Selama ini rapid test jadi tolak ukur awal pengidentifikasian korban pasien positif covid-19.
Sekalipun tidak final karena ada uji Swab, setidaknya menjadi ukuran pemetaan pencegahan dini penyebaran virus mematikan itu.
Namun penggunaan alat ini harus proporsional dan harus dibuktikan secara faktual data akuratnya.
Baru-baru ini beredar kabar melaui pesan berantai di aplikasi percakapan WhatsApp dan di platform media sosial Facebook yang menyebut virus corona sengaja dimasukkan ke tubuh masyarakat melalui rapid test.
Disebutkan, rapid test dilakukan agar seseorang jadi berstatus positif terinveksi virus corona dan pemerintah sengaja membuat zona merah.
untuk memperkuat klaim, kabar yang beredar itu disertai tautan artikel salah satu media online di Indonesia. Setelah ditelusuri, kabar itu adalah hoaks.
Baca Juga: Analisa Ilmuwan: Virus Corona Bisa Bermutasi dan Beradapatsi dengan Baik dalam Diri Manusia
Berikut ini isi pesan tersebut
KACAU KACAU KACAU KACAU APAKAH REZIM INI SENGAJA Ini berita A1 karena ada link Media yg mempertanggungjawabkan informasi yaitu www.viva.co.id. Rezim dengan sengaja tiap daerah diciptakan Zona merah agar masyarakat tidak bisa berfarak dan tidak ada gerakan.