Tambahan kasus yang cukup signifikan ini seharusnya menjadi warning bagi masyarakat dan pemerintah Jawa Timur agar lebih serius dalam melaksanakan PSBB.
Berdasarkan data, paling banyak tambahannya adalah dari pasien dalam pengawasan (PDP), serta klaster-klaster yang sudah ada sebelumnya, seperti pabrik rokok dan pasar.
Baca Juga: PSBB, Pengunjung Pasar Palabuhanratu Membludak, Tak Pengaruhi Penghasilan Pedagang
Tidak itu saja, beberapa faktor adanya kasus baru juga mempengaruhi, salah satunya mobilitas penumpang udara yang tinggi setiap harinya.
Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut mengingatkan masyarakat untuk lebih berdisiplin dalam menerapkan protokol kesehatan guna mengurangi penyebaran COVID-19.
"Ini adalah warning bahwa kita harus disiplin. Penyakit ini sangat berbahaya dan serius. Masyarakat dan pemerintah memang harus semakin disiplin," ucapnya.
Dengan demikian, dari data yang masuk ke Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur secara keseluruhan mencapai 2.942 orang.
Baca Juga: Beredar TKA Asal China Datang Kembali ke Indonesia dengan Kenakan Baju Hazmat, Simak Faktanya
Sedangkan berdasarkan data dari gugus tugas nasional, hari ini tambahan kasus positif corona di Jatim mencapai 502 orang.
Menurut dr Joni, data yang dicatatnya masih 451 orang, sedangkan 51 orang lainnya belum termasuk karena tim masih mencari domisili sang pasien.