Lihatlah Perlakuan Rezim @Jokowi Cs Terhadap Ulama Di #Surabaya ..#SelamatkanRI#ImpeachmentJokowi pic.twitter.com/DTzASuaCjr— Mata Elang (@SorotMata212) May 20, 2020
Baca Juga: Update Covid-19 di Dunia Per 28 Mei 2020, AS Alami Lonjakan Dibanding Negara Lain
Berdasarkan hasil penelusuran Mantra Sukabumi dari laman Instagram Mafindo @turnbackhoaxid, faktanya berbeda dengan narasi yang dibuat yang menyertai unggahan video tersebut.
Video tersebut merupakan hasil suntingan. Bagian yang disunting ialah ketika petugas didorong terlebih dahulu oleh Habib Umar Assegaf.
Baca Juga: Direktur Laboratorium Wuhan Akui Sejak 2004 Simpan Virus Corona, Tetapi Beda Jenis dengan Covid-19
Pada video penuhnya, diketahui bahwa Habib Umar sempat mendorong petugas dan terjadi saling cek-cok antara beliau dengan petugas.
Peristiwa itu terjadi Rabu (20/5) di check point PSBB Exit Tol Satelit Surabaya, Jawa Timur. Petugas memberhentikan mobil Umar lantaran ia melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kemudian, setelah diadakan pemeriksaan terjadilah cekcok dengan petugas lantaran mobil yang ditumpanginya diberhentikan dan dipaksa putar balik karena melanggar PSBB.
Baca Juga: New Normal, Ini Persiapan Kota dan Kabupaten Sukabumi
Kini permasalah diantara kedua belah pihak antara Habib Umar dengan petugas tersebut telah diselesaikan melalui jalur perdamaian.
Kedua belah pihak telah sepakat menyatakan saling memaafkan tanpa syarat apapun agar terjaga kondusifitas juga keselamatan masyarakat dari hal-hal yang tak diinginkan.
Dengan demikian, narasi dari unggahan video yang beredar di media sosial Twitter yang diunggah pengguna Mata Elang tersebut yang menyebutkan seorang ulama sedang dianiaya merupakan berita salah. Untuk itu, segala informasi yang tercantum dalam konten tersebut dapat digolongkan dalam kategori Konten Palsu atau Fabricated Content.