Generasi Millenial Harus Punya Nilai Tambah dan Produktifitas

- 1 Juni 2020, 15:10 WIB
Live Instagram Peran Pemuda dalam Penanganan Covid-19
Live Instagram Peran Pemuda dalam Penanganan Covid-19 /.*/Foto Istimewa

MANTRA SUKABUMI - Dalam memperingati Hari Pancasila, Hasan Basri selaku Founder Millenial Tall Institute (MTI) Indonesia melakukan sharing session bersama Ketua PP Fatayat NU Anggia Ermarini juga sebagai Anggota Komisi IX DPR RI.

Dalam sharing yang dilakukan secara live di Instagram ini membahas perihal peranan dan  tantangan millenial di era globalisasi dan era bonus demografi. Selain itu juga Hasan menjelaskan perlunya menjaga ukhuwah di tengah pandemi COVID-19.

“Generasi millenial saat ini akan dihadapkan dengan persaingan dan tantangan yang kompleks yaitu bagaimana pemuda ini agar bisa mempersiapkan diri untuk mengimbangi arus persaingan global dan menghadapi era bonus demografi”, demikian paparan Hasan Basri yang diterima mantrasukabumi.com, Senin 1 Juni 2020.

Baca Juga: Momentum Hari Pancasila: Refleksi Diri Mempererat Persaudaraan di Masa Pandemi COVID-19

Menurut Hasan, kualitas Sumber Daya Manusia menjadi kunci utama untuk meraih keuntungan dari adanya bonus demografi bangsa ini.

Hasan menjelasakan, disisi lain masih banyak PR dan tantangan yang harus dihadapi, seperti di sektor ketenagakerjaan yaitu jumlah angkatan kerja yang banyak, kita tahu memang jumlah perusahaan Indonesia tidak terlalu banyak dan daya serap mereka pun juga sedikit.

Selain itu, kualitas angkatan kerja relatif rendah, data BPS bahwa penyerapan tenaga kerja hingga Februari 2018 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan rendah (SMP ke bawah) sebanyak 75,99 juta orang (59,80 persen). Belum lagi persebaran tenaga kerja yang tidak merata, kesempatan kerja masih terbatas dan pengangguran.

Baca Juga: Kisah Dokter Muda Indonesia Tangani COVID-19 di Inggris, Setiap Hari Rasakan Ketegangan

Untuk membentuk itu, MTI Indonesia ingin membangkitkan agar pemuda memiliki dua kekuatan pada dirinya.

“ Pertama produktifitas, ini merupakan faktor mendasar yang mempengaruhi performansi kemampuan bersaing dalam diri melakukan aktifitas secara teratur, terstruktur dan terarah upaya mencapai tujuan yang diinginkan. Kedua lanjut Hasan adalah harus punya Nilai Tambah di era persaingan Global dan bonus demografi millenial harus punya kreativitas skill atau nilai tambah dalam kemampuan diri untuk menghadapi persiangan tersebut”, imbuhnya.

Baca Juga: Pendaftaran UTBK dilakukan bersamaan dengan SBMPTN, Catat Tanggal Pentingnya!

Baca Juga: Usai 2 Bulan Ditutup, Arab Saudi Kembali Buka Aktivitas Ibadah di Masjid dengan Aturan Ketat

Senada dengan Hasan, Ketua Fatayat NU Anggia Ermarini menyampaikan bahwa saat ini untuk menjawab permasalahan terkait dengan peningkatan SDM khusunya di Komisi IX melalui kementerian ketenagakerjaan ada yang Namanya Balai Latihan Kerja (BLK).

“Jadi anak-anak millennial akan mendapatkan pelatihan kerja untuk mempersiapkan kualitas atau skillnya sebelum mendapatkan pekerjaan”, pungkas ketua Fatayat NU.**

Editor: Abdullah Mu'min


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x