Di mana 6 persen dari populasi global tersebut hidup dalam kemiskinan, kesehatan yang tidak memadai, diskriminasi, dan akses keadilan yang buruk.
Oleh karena itu, inti dari Agenda 2030 sebagai Pembangunan Berkelanjutan adalah memberantas kemiskinan dari segala bentuk dimensinya.
Itulah sejarah singkat diperingatinya 9 Agustus sebagai Hari Masyarakat Adat Internasional.
Adapun, seperti yang dikutip dari Uin Jakarta, Indonesia juga menyimpan begitu banyak kekayaan dari Sabang hingga Merauke. Termasuk budaya dan adat istiadat yang menjadi harta karun berharga Indonesia yang patut dijaga.
Maka, Hari Masyarakat Adat Nasional di Indonesia diperingati setiap 13 Maret. Peringatan tersebut adalah momen penting untuk menghormati serta melestarikan adat budaya Indonesia diseluruh pelosok negri.
Baca Juga: Apa Rumah Adat Suku Sasak, Kunci Jawaban Soal PAT PKN Kelas 4 SD MI K13 TA 2022
Dalam rangka menyambut Hari Masyarakat Adat Internasional,di beberapa negara tradisi yang masih digaungkan, salah satunya tradisi dalam menyambut kelahiran bayi.
Di negara Jepang, tradisi masyarakat adat dalam menyambut kelahiran seorang bayi biasanya tali pusar bayi tersebut akan disimpan disebuah kotak kayu bersama boneka kecil yang memakai pakaian tradisional, yakni kimono.
Menurut kepercayaan masyarakat adat di Jepang, hal tersebut sebagai perekat hubungan antara anak dan ibu. Sepekan kemudian, orang tua dan keluarga akan melakukan upacara pemberian nama untuk bayi tersebut.
Lalu di Indonesia, memiliki beragam tradisi yang berbeda di setiap daerahnya dalam menyambut kelahiran seorang bayi.