Dibongkar El Diablo, Diduga Pemilik Akun Opposoter6890 yang Bocorkan Data Denny Siregar Miliki 2 KTP

- 13 Juli 2020, 15:45 WIB
Pembobol data pribadi Denny Siregar.*
Pembobol data pribadi Denny Siregar.* /Instagram.com (@dennysirregar)/YouTube Tribrata//Instagram.com (@dennysirregar)/YouTube Tribrata

MANTRA SUKABUMI – Buntut dari sebuah cuitan di media sosial, Denny Siregar menjadi perbincangan publik terutama masyarakat Muslim.

Tidak hanya itu, sejumlah aksi pun diturunkan untuk menuntut supaya Denny Siregar diproses hukum.

Cuitan Denny Siregar dinilai kengundang kontroversi, hingga beberapa ormas pun melaporkannya ke pihak yang berwajib.

Baca Juga: Pertempuran Keamanan India dengan Teroris terus Terjadi, Hingga Tewaskan 134 orang dalam Tahun Ini

Denny Siregar dianggap telah menghina dan merendahkan martabat para santri yang menyatakan bahwa santri adalah bagian dari teroris.

Berawal dari media sosial Facebook, ia mengunggah sebuah foto dengan menuliskan status berjudul "ADEK2KU CALON TERORIS YG ABANG SAYANG" dengan mengunggah santri yang memakai atribut tauhid pada 27 Juni 2020 lalu.

Dalam tulisannya Denny juga menyertakan foto santri Pesantren Tahfidz Quran Daarul Ilmi Kota Tasikmalaya.
Foto tersebut diambil ketika para santri mengikuti aksi damai 313 di depan Masjid Istiqlal Jakarta pada 2019 lalu.

Ulah dari Denny inilah membuat para Santri dari Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Ilmi di Tasikmalaya merasa terhina hingga lapor polisi.

Baca Juga: Koalisi Pimpinan Saudi Klaim Cegat Rudal dan Drone Peledak yang Diluncurkan Pasukan Yaman Houthi

Dengan #TangkapDennySiregar banyak warga netizen meminta Denny segera ditangkap dan diproses hukum.

Saat ini, status unggahan Denny telah menghilang dari akun milik Facebook Denny Siregar. Kendati demikian, pihak pesantren menyimpan tangkapan layar status yang dibuat oleh Denny Siregar.

Data pribadi Denny Siregar pun akhirnya bocor di media sosial Twitter. Bahkan, nama asli Denny Siregar yang ternyata Denny Zulfikar Siregar dibongkar oleh akun Twitter @opposite6891 yang mengunggah data pribadi Denny Siregar yang bernama asli Denny Zulfikar Siregar.

Tak terima informasi pribadinya dibocorkan, Denny Siregar lantas menuntut penjelasan dari pihak Telkomsel.

Baca Juga: Media China Bikin Geram Netizen Indonesia, Sebut Batik Kerajinan Asli Tiongkok

"Teman2, dari kasus ini, ternyata kita baru tahu kalau data diri kita sangat rentan disadap. Contoh dr @opposite6891 ini, bgt mudah dia dpt data ttg saya. Sy menuntut jawaban dr @Telkomsel & @kemkominfo. Ini mengerikan. Bisa saja terjadi pd anda dan keluarga anda," tulis akun @Dennysiregar7 pada 5 Juli 2020.

Dilansir dari Antara, menanggapi keluhan dari Denny Siregar, Telkomsel mengaku Telkomsel tetap memprioritaskan perlindungan data pelanggan sebagai prioritas paling utama anak usaha dari Telkom Indonesia tersebut.

"Bagi Telkomsel, perlindungan data pelanggan selalu menjadi prioritas yang paling utama," ujar Komunikasi PerusahaanTelkomsel Denny Abidin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Menurut Denny Abidin, Telkomsel senantiasa memastikan keamanan data dan kenyamanan seluruh pelanggan dalam berkomunikasi.

Baca Juga: Fakta Dibalik Misteri Air Zam-Zam, Tidak Pernah Habis Bahkan Bisa Tenggelamkan Seisi Dunia

"Dalam menjalankan komitmen serta kewajiban kami dalam memastikan keamanan data pelanggan, Telkomsel siap bekerja sama untuk membantu serta berkoordinasi dengan pihak berwajib atau aparat penegak hukum serta seluruh pihak terkait jika terjadi dugaan peretasan data pelanggan pada sistem kami dan akan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku," katanya.

Selaku badan usaha yang selalu patuh terhadap peraturan perundangan dan etika bisnis, Telkomsel mengacu pada standar teknis dan keamanan yang telah ditentukan bagi kepentingan penyelenggaraan jasa telekomunikasi komersial yang ditetapkan oleh lembaga standarisasi internasional (ITU, GSMA) maupun FTP nasional.

Telkomsel juga sudah tersertifikasi ISO 27001 untuk keamanan informasi, di mana proses sertifikasi ini dilakukan oleh lembaga internasional yang independen dan profesional.

Baca Juga: Afrika Selatan Kembali Diserang Lonjakan Corona, Pemerintah Berlakukan Jam Malam dan Larang Alkohol

Pernyataan resmi tersebut disampaikan oleh Telkomsel pada 6 Juli 2020 dalam rangka menanggapi keluhan dari Denny Siregar mengenai perlindungan data pelanggan.

Tak butuh waktu lama bagi Telkomsel untuk membuktikan komitmennya.

Dikutip dari kanal YouTube Tribrata, yang mengunggah sebuah video pada 10 Juli 2020, Polisi telah melakukan penangkapan terhadap sosok pembocor data pribadi milik Denny Siregar.

Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, mengumumkan bahwa Direktorat Tindak Pidana Siber mengamankan seorang pelaku ilegal akses bernama FPH.

Baca Juga: Kabar Buruk, WHO Mencatat dalam Waktu 24 Jam Terjadi 230.370 Kasus di Dunia

Seorang pria dengan tanggal lahir 19 Februari 1993.
Tersangka merupakan seorang karyawan.

"Penangkapan dilakukan pada 14.00 tanggal kemarin (9 Juli 2020) di Ruko Grapari Rungkut, Jln. Ir. Soekarno, Surabaya.

Tersangka adalah karyawan outsourcing Grapari Rungkut, Surabaya," ujar Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

"Dari tersangka kami amankan satu buah KTP, satu buah HP, satu unit komputer, satu buah simcard Telkomsel.
Modus operandi tersangka, yang pertama, tersangka adalah karyawan outsourcing Grapari Rungkut, Surabaya.
Bertugas sebagai costumer service, dia mempunyai akses terbatas atas data pribadi pelanggan.
Jadi, ada dua yang bisa diakses, akses tentang pelanggan dan akses tentang device atau handphone milik pelanggan," lanjutnya.

Baca Juga: Update Covid-19 AS Kian Tak Terkendali, Tembus 3.236.130 Kasus dengan 134.572 Kematian

"Tersangka dengan tidak otorisasi, artinya begini yang bisa mendapat akses data-data tersebut adalah si pelanggan itu sendiri atau permintaan dari atasan.

Jadi tanpa otorisasi melakukan pembukaan file atas nama DS dan dari file yang dibuka itu, dia mendapat dua data yaitu data tentang pelanggan dan data mengenai device pelanggan.

Kemudian data tersebut difoto atau dicapture (karena memang tidak bisa di-copy paste dalam sistem tersebut), kemudian foto tersebut dikirimkan melalui DM ke akun oposite6890.

Pada tanggal 4 Juli 2020 jam 08.00 pagi," lanjut Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Atas perlakuan ini dipostinglah data pelanggan yang diunggah akun oposite6890. Namun yang diunggah adalah diketik kembali, bukan hasil capture yang asli".

Baca Juga: Detik-detik Penangkapan Artis Berinisial H yang Diduga Terlibat Prostitusi, Begini Kronologisnya

Atas kelakuannya tersangka dikenakan pasal 46 ayat 1, 2, dan ayat 3 juncto pasal 30 ayat 1 dan 2 dan 3 atau pasal 48 ayat 1, 2, 3 jucto pasal 30 ayat 1, 2, Undang-undang nomor 19, tentang perubahan atas Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik.

Atau pasal 50, Undang-undang nomor 36, tahun 1999. Tentang telekomunikasi dan atau pasal 362 KUHP, atau pasal 95, Undang-undang nomor 24, tahun 2013 tentang perubahan atas Undang-undang nomor 33 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan.

Ancaman pidana paling lama 10 tahun penjara atau denda paling banyak Rp 10 miliar.

Sementara itu, pihak manajemen Telkomsel yang turut hadir dalam pres realese juga memohon maaf kepada pihak DS.

Baca Juga: Fakta-fakta Dibalik Kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo Sebelum Ditemukan Tewas Akibat Dibunuh

"Kami mohon maaf kepada Bapak DS, atas ketidaknyamanannya. Telkomsel selalu berusaha memastikan keamanan data pelanggan yang ada pada kami. Ini pelajaran bagi kami, untuk kedepannya akan kami tingkatkan keamanan data pelanggan kami," ujarnya.

"Motif tersangka FPH, yang bersangkutan secara pribadi simpati dengan akun oposite, yang kedua, yang bersangkutan tidak menyukai DS karena pernah dibully akun medsos pendukung DS," terang Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Tak hanya kaki tangannya yang diciduk, sosok pemilik akun Twitter Oposite6890 juga ternyata sedang diburu polisi.

"Pemilik akun Twitter Oposite6890, sedang kami lidik dimana keberadaannya," Kasubdit 1 Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

Baca Juga: Waspadai Tanda Jika Anda Mengidap Kolesterol Tinggi, Salah Satunya Mudah Merasa Lelah

Sementara itu, dikutip Zonajakarta.com dari cuitan akun Twitter El Diablo @xdigeeembok, sosok pemilik akun Opposite6890 dibocorkan melalui sebuah unggahan pada 10 Juli 2020.

"57. Lanjut ke @opposite6891. Siap2 dituntut pasal berlapis nih. Wahyu Budi Laksono aka Irsan A Rauf. Mempunyai 2 identitas (KTP). Nih bangsat emang udah niat jahat dari dulu. #GrudukOpposite6890," tulis akun @xdigeeembok dalam unggahannya.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di laman Zonajakarta.com dengan judul Punya 2 KTP Buat Ngemplang Kredit BRI, Sosok Diduga Pemilik Akun Opposoter6890 Dibongkar El Diablo.

"57. Kanjut yah. @opposite6891 pakai 2 identitas asli. Pertama: Wahyu Budi Laksono Kedua: Irsan A Rauf. Dua-duanya Identitas Asli. @dukcapiljakarta #GrudukOpposite6890," lanjut akun @xdigeeembok.

"58. Hanya orang berniat jahat yang pakai 2 kartu identitas model @opposite6891 Wahyu Budi Laksono Dikeluarkan Dinas Penduduk Jakarta Timur (Cipayung) Irsan A Rauf Dikeluarkan Dinas Penduduk Bali (Denpasar Utara) #GrudukOpposite6890," timpal akun @xdigeeembok lagi.

Baca Juga: Ciri-Ciri Istri Idaman, Dambaan Keluarga Calon Ahli Surga

"62. Sejarah nama Irsan A Rauf yg dipakai di identitas di Bali. Jadi gini Irsan A Rauf adalah nama yg orang baru meninggal. Dia tetangganya Wahyu Budi Laksono. Pas selesai pemakaman, Wahyu menghubungi pak RT mau ambil nama Irsan A Rauf sebagai identitasnya. #GrudukOpposite6890," sambungnya.

"63. Dgn melobi pak RT, Alasan Wahyu pakai identitas Irsan A Rauf yg sdh meninggal untuk identitas baru buat sekolah di Malaysia. Lalu Pak RT membuat “Irsan A Rauf” hidup lagi. Akhirnya diberikan surat pindah ke Bali. Di Bali KTP Irsan A Rauf hidup lagi. #GrudukOpposite6890," ujar akun @xdigeeembok.

Tak berhenti sampai di situ, akun @xdigeeembok juga menyebut alasan sebenarnya pemilik akun Opposite6890 punya dua KTP.

"64. Alasan sebenarnya Wahyu @opposite6891 membuat identitas ganda atas nama Irsan A Rauf selain buat nikah lagi. Alasan utamanya adalah buat NGEMPLANG KREDIT BRI SENILAI 300 JUTA. Pusing takut dicariin Debt Collector makanya kerja jadi buzzer oppsisi. #GrudukOpposite6890," tutup akun @xdigeeembok dalam threadnya.**(Lusi Nafisa/Zona Jakarta PRMN).

Editor: Encep Faiz

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x