Program Guru Penggerak, katanya, berfokus pada pedagogi, serta berpusat pada murid dan pengembangan holistik. Pada angkatan pertama, seleksi calon Guru Penggerak akan dibuka untuk guru-guru jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.
Pendaftaran bagi guru SLB akan dibuka untuk angkatan selanjutnya. Sementara, untuk pendaftaran calon Guru Penggerak bagi guru SMK nantinya akan dikelola Direktorat Jenderal Vokasi Kemendikbud.
Baca Juga: Kian Panas, AS Sebut China sebagai Perusahaan India Timur Baru, Ajudan Pompeo: Tiongkok Pemukul Dom
Ia mengajak para guru untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.
"Siapa pun yang ingin pendidikan kita maju, mari daftar dan jadi bagian dari Guru Penggerak untuk perubahan," ajak dia.
Tahap pertama seleksi calon Guru Penggerak (23-30 Juli 2020) akan meliputi seleksi administrasi, biodata, tes bakat skolastik, dan esai. Mereka yang lolos seleksi tahap satu selanjutnya akan mengikuti, tahap kedua (31 Agustus - 16 September 2020) akan meliputi simulasi mengajar dan wawancara. Hasil seleksi calon Guru Penggerak angkatan pertama akan diumumkan pada 19 September 2020.
Guru-guru yang lolos seleksi, menurut Iwan Syahril, akan mengikuti program pendidikan yang meliputi pelatihan kepemimpinan instruksional melalui "on-the-job coaching", serta pendekatan formatif berbasis pengembangan dan kolaborasi. Selama pelaksanaan program, guru akan dibimbing oleh instruktur, fasilitator, dan pendamping profesional.
Baca Juga: Harta Kekayaan Raffi Ahmad Lebih dari Rp100 Miliar, Tukul Arwana Sampai Kebingungan Menghitungnnya
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Jumeri menjelaskan,Guru Penggerak tidak cukup hanya pintar untuk dirinya sendiri.
"Guru Penggerak harus bisa membangkitkan semangat lingkungannya untuk maju bersama," katanya.