"Dari kedua segmen ini masing berkekuatan magnitudo yang tertarget M 6,8 (Matano) dan M 6,9 (Pamsoa) dengan laju pergeseran sesar 7 milimeter per tahun," ungkap Daryono.
Baca Juga: Hampir Tabrakan, Pesawat Tempur Israel Cegat Pesawat Komersil Iran di Wilayah Udara Suriah
Baca Juga: Dukung Satgas Saber Pungli, Marwan: Pemerintah Kabupaten Sukabumi Siap Bersinergi
Sementara itu, BMKG telah mencatat gempa yang paling kuat terakhir kali yang terjadi di Sorowako yaitu pada 15 Februari 2011 silam dengan kekuatan mencapai M 6,1.
"Gempa ini berpusat di Segmen Pamsoa tepatnya sebelah timurlaut Danau Matano dengan kedalaman hiposenter dangkal 14,7 kilometer," ucap Daryono.
Akibat guncangan gempa dengan skala intensitas V-VI MMI tersebut menyebabkan beberapa bangunan di Sorowako dan sekitarnya mengalami kerusakan ringan.
Aktivitas gempa di Segmen Matano dan Pamsoa hingga kini terus alami peningkatan, Daryono menghimbau agar masyarakat tetap waspada, sebab gempa belum dapat diprediksi secara akurat kapan akan terjadi.
Baca Juga: Heboh Istilah Qurban Online, Begini Tanggapan MUI
Baca Juga: Viral di Media Sosial Gli Kucing Penunggu Hagia Sophia Tetap di Tempat, Tak Diusir Usai Jadi Masjid
"Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terkait gempa bumi," imbuhnya.