Network
MANTRA SUKABUMI - Kepolisian terus mendalami kematian Editor Metro TV, Yodi Prabowo, yang jasadnya ditemukan di pinggir tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat (10/7/2020) lalu.
Beberapa saksi sudah diperiksa, termasuk CCTV dan sidik jari pada pisau yang ditinggalkan besama dengan jasad korban.
Selain mendalami beberapa fakta tersebut, Dokter Forensik (Dokfor) Polda Metro Jaya juga memeriksa urine Yodi Prabowo dan memastikan hasil pemeriksaan skrining narkoba, di dalam urine Yodi Prabowo ditemukan kandungan positif amfetamin.
Baca Juga: Innalillah, Anies Baswedan Sebut dalam 1 Bulan Terakhir Ada 6.051 Pasien Baru di DKI Jakarta
Baca Juga: Lama Tak Muncul di Televisi, Beginilah Kabar Mengejutkan Feby Febiola
"Dari hasil skrining narkoba, ditemukan di dalam urine korban ada kandungan amfetamin positif," kata Dokter Forensik (Dokfor), Kombes Pol Made Wira, dalam rilis penyelidikan kasus Yodi Prabowo, seperti dikutip dari RRI, Sabtu (25/07/2020).
Made melanjutkan, selain memeriksa urine korban, kepolisian juga mendalami luka senjata tajam, dari hasil pemeriksaan ada empat tusukan di dada. Dimana tusukan yang paling dalam menembus hingga paru-paru.
Baca Juga: AS Tuduh Rusia Kirim Peralatan Militer ke Libya untuk Dipasok ke Tentara Bayaran
"Kami tidak menemukan tandan-tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada, sebanyak 4 kali. Gambaran kedalamannya bermacam-macam, ada hanya di jaringan otot, ke dua dan ketiga lebih dalam, dan yang keempat sampai memotong bagian bawah paru-paru," bebernya.
Sementara terkait luka di leher, Made menegaskan ditemukan luka tajam sampai memotong tenggorokan.
