Tertarik Kerja di Jepang? Cara ini Wajib Diketahui Orang Sukabumi Sejak Dini

- 17 Juni 2023, 10:53 WIB
Tertarik Kerja di Jepang? Cara ini Wajib Diketahui Sejak Dini
Tertarik Kerja di Jepang? Cara ini Wajib Diketahui Sejak Dini /Pexels / Abby Chung/

MANTRA SUKABUMI - Bisa bekerja di luar negeri merupakan salah satu impian setiap orang, terutama warga Sukabumi.

Banyak mempelajari hal dan budaya yang baru menjadi salah satu daya tarik utama bekerja di luar negeri.

Besaran gaji yang di atas rata-rata pun dapat meningkatkan keinginan untuk bekerja di luar negeri.

Baca Juga: Digelar Selama 4 Hari Berturut-turut, Berikut Jadwal Konser Coldplay di Singapura Plus Harga Tiketnya

Jepang sebagai salah satu negara maju di Asia merupakan salah satu destinasi yang banyak diminati oleh para pencari kerja.

Adanya kerjasama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Jepang membuka lebih banyak kesempatan untuk kerja di Jepang.

Kebutuhan tenaga kerja yang tinggi akibat rendahnya angka kelahiran merupakan faktor pemicu mengapa Jepang membuka lowongan pekerjaan untuk orang asing.

Cara Agar Bisa Kerja di Jepang

Terdapat beberapa cara yang bisa kamu ketahui agar bisa bekerja di Jepang. Beberapa caranya adalah:

Program Pemerintah

Ada beberapa cara kerja di Jepang, diantaranya adalah kerjasama bilateral antara Indonesia dan Jepang pada bidang ekonomi dan ketenagakerjaan menjadi kesempatan emas bagi pelamar kerja yang ingin bekerja di Jepang.

Setiap tahunnya, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan mengirimkan warga negara Indonesia untuk mengikuti program magang kerja di Jepang.

Kamu dapat mendaftarkan diri ke Dinas Ketenagakerjaan terdekat jika tertarik untuk mengikuti program magang tersebut. Berikut adalah persyaratan umum untuk mengikuti program magang kerja di Jepang:

1. Persyaratan Magang di Jepang Program Pemerintah
Usia 18 sampai dengan 26 tahun.

2. Tinggi badan minimal 160 cm untuk pria dan 150 cm untuk wanita dengan berat badan yang proposional.

3. Pendidikan minimal SMA/SMK sederajat dan lulusan D3 atau S1.

4. Tidak memiliki disabilitas fisik dan penglihatan serta tidak bertato.

Jalur Swasta

Selain program pemerintah, kamu juga dapat bekerja ke Jepang melalui jalur swasta.

Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) dapat menjadi opsi yang kamu pilih.

Lembaga ini bertindak sebagai penghubung antara perusahaan Jepang dan pelamar kerja dari Indonesia.

Lebih lanjut, kamu akan mendapatkan berbagai program pelatihan yang diselenggarakan oleh P3MI sebelum berangkat ke Jepang untuk bekerja.

Kamu diwajibkan untuk membayar untuk mengikuti jalur swasta ini. Jumlah yang harus dibayarkan bervariasi dari jutaan hingga puluhan juta rupiah bergantung pada program pelatihan yang diikuti.

Hal penting yang harus kamu perhatikan adalah legalitas dari P3MI dikarenakan tidak semua P3MI legal dan dapat dipercaya.

Kisaran Gaji di Jepang
Gaji merupakan faktor terpenting mengapa kerja di Jepang sangat menjanjikan.

Mayoritas pekerjaan di Jepang memberikan bayaran per jam kerja.

Tentunya, jenis pekerjaan, posisi, dan wilayah tempat bekerja menentukan besaran gaji yang akan didapatkan.

Berdasarkan data yang dilansir oleh Ministry of Health, Labour and Welfare of Japan upah kerja yang diberikan kepada tenaga kerja per jam nya adalah sebagai berikut (kurs 1 ¥ = Rp 103.8) per 20 Oktober 2022:

Besaran Upah per Jam

Tokyo
¥1.013 atau setara dengan Rp 105.162.

Kanagawa
¥1.011 atau setara dengan Rp 104.954.

Osaka
¥964 atau setara dengan Rp 100.075.

Kyoto
¥909 atau setara dengan Rp 94.365.

Jadi, jika kamu bekerja di Tokyo dengan 8 jam kerja per hari maka kamu akan mendapatkan penghasilan sekitar Rp 841.296.

Jika dikalkulasikan untuk 25 hari bekerja maka kamu akan mendapatkan penghasilan sekitar Rp 21 juta per bulan. Besaran gaji yang besar menjadikan bekerja di Jepang sangat diinginkan oleh pelamar kerja.

Biaya Hidup di Jepang
Gaji yang besar di Jepang juga dikarenakan biaya hidup yang tidak terlalu murah. kamu harus mengalokasikan penghasilan kamu pada beberapa biaya berikut ini:

Biaya Sewa Apartemen
Apartemen atau tempat tinggal merupakan aspek pertama yang harus kamu pertimbangkan. Ketika kerja di Jepang upayakan untuk mencari apartemen yang sesuai dengan penghasilan.

Biaya sewa apartemen sangat bergantung pada luas dan umur bangunan, lokasi, fasilitas, dan jarak terhadap transportasi publik.

Sebagai contoh, Tokyo adalah kota paling mahal untuk penyewaan apartemen. Harga dari satu kamar di apartemen bersama sekitar 20.000 ¥ (Rp 2.074.185) per bulan hingga lebih dari 150.000 ¥ (Rp 15.556.389) untuk apartemen pribadi.

Lebih lanjut, untuk unit dua kamar tidur sedikit di atas 200,000 ¥ (Rp 20.741.852) per bulan. kamu harus mempertimbangkan harga sewa apartemen dengan baik terutama jika kamu telah berkeluarga.

Biaya Makan Harian
Biaya makan harian di Tokyo tentunya akan lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Jepang karena Tokyo merupakan Ibukota negara Jepang.
Sebagai gambaran, berikut adalah rincian biaya beberapa makanan pokok di Tokyo:

Item dan Harga

Susu (0,25 liter)
47,48 ¥ atau setara dengan Rp 5.000

Roti Tawar Segar (125.00 g)
55,70 ¥ atau setara dengan Rp 6.000

Beras (putih) (0,10 kg)
46,67 ¥ atau setara dengan Rp 4.800

Telur (biasa) (2,40 ons)
51,80 ¥ atau setara dengan Rp 5.400

Ayam Fillet (0,15 kg)
163,69 ¥ atau setara dengan Rp 17.000

Daging Sapi (0,15 kg)
473,46 ¥ atau setara dengan Rp 49.000

Kentang (0,20 kg)
121,86 ¥ atau setara dengan Rp 12.600

Apel (0,30 kg)
291,88 ¥ atau setara dengan Rp 30.300

Selain itu, kamu juga perlu mengetahui istilah makanan dalam bahasa Jepang agar tidak salah beli ketika disana.

Biaya Transportasi
Bagi kamu yang bekerja di tempat yang cukup jauh dari apartemen, maka transportasi umum adalah pilihan yang utama.

Biaya parkir yang cukup mahal untuk kendaraan pribadi juga memicu mayoritas masyarakat dan pekerja di Jepang untuk menggunakan transportasi umum.

Tarif Tokyo Metro berkisar dari 170 hingga 320 ¥ (Rp 18.000 hingga Rp 33.000) tergantung seberapa jauh kamu bepergian.

Tiket satu hari untuk penggunaan Tokyo Metro tanpa batas untuk satu hari dapat kamu beli seharga 600 ¥ (Rp 62.000).

Di Tokyo atau kota-kota terbesar di Jepang, kamu biasanya akan menghabiskan lebih dari 1000 hingga 1500 ¥ (Rp 103.000 hingga Rp 155.000) setiap hari untuk transportasi.

Biaya Hiburan
Untuk hiburan, harga tiket bioskop berkisar antara 1000 hingga 2000 ¥ (Rp Rp 104.000 hingga 207.000), tempat karaoke memiliki tarif per jam mulai dari 200 ¥ (Rp 20.800) dan pusat permainan dapat ditemukan dengan mudah di sebagian besar kota di Jepang.

Pertunjukan teater serta konser musik diadakan hampir sepanjang tahun. Kota-kota besar seperti Tokyo dan Osaka cenderung memiliki jumlah pertunjukan yang lebih tinggi oleh artis lokal dan internasional yang populer. Harga tiket mulai dari sekitar 6000 ¥ (Rp 622.000).

Biaya Kesehatan dan Perawatan Diri

Biaya Kesehatan dan perawatan diri di jepang bervariasi bergantung pada jenis perawatan dan obat yang dikonsumsi.

Baca Juga: Siap-siap! 2 Hari Lagi WAR Tiket Coldplay Singapura Dimulai, Ikuti Trik ini agar Berhasil

Berikut contoh rincian biaya untuk Kesehatan dan perawatan diri:

Jenis Perawatan dan Biaya

Berobat ke dokter (durasi 15 menit)
5.100 ¥ (Rp 530.000)

Obat demam (untuk 6 hari pengobatan)
1.150 ¥ (Rp 120.000)

Antibiotik (1 boks)
1.250 ¥ (Rp 130.000)

Shampoo rambut 400 ml
617 ¥ (Rp 81.000).

Tisu toilet 4 rol
177 ¥ (Rp 23.000).

Pasta gigi
258 ¥ (Rp 34.000).

Selamat bekerja di Jepang.***

Editor: Nahrudin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah