Network
MANTRA SUKABUMI - Angka 19 ini kalau kita menghitung huruf-huruf bismillah jumlahnya 19 dari ba sampai mimnya jumlah semua hurufnya ada 19.
Lalu surah yang pertama diturunkan adalah surah Al ‘Alaq, yang kalau dihitung dalam juz 30 pada Alquran, surah tersebut berada pada urutan 19 baik diurut dari atas maupun dari bawah.
Namun dalam hal ini Buya Syakur Yasin meluruskan terkait angka 19 pada covid-19, sebagaimana dikutip oleh mantrasukabumi.com dari kanal YouTube KH Buya Syakur Yasin MA.
Baca Juga: Waspadai, Ternyata Pikiran Jadi Faktor Utama Penyebab Tubuh Mudah Sakit
Baca Juga: Ampuh, Hal yang Harus Dilakukan Agar Cepat Hamil, Catat Rumusnya
“Jadi saya juga pernah belajar, sama orang di kampung melayu”, kata Buya Syakur. Lalu ia lanjutkan.
“Dia buktikan bahwa alquran setiap surat itu, kalau dikalikan ujungnya sembilan belas, jadi memang bahwa angka 19 itu angka ajaib, itu matematika alquran”, lanjutnya.
“Tetapi ketika covid 19 ini, bukan dari situ munculnya. Yakni dari kesepakatan organisasi-organisasi di dunia”.
“WHO, UNESCO, pertanian dan sebagainya. Mereka sepakat jangan melakukan stigmatisasi kepada seseorang atau Negara orang”.
Baca Juga: Manfaat Terapi Pijat Pada Tubuh, Salah Satunya Menghilangkan Stres
Baca Juga: Berikut yang Harus Diketahui 4 Perbedaan Antara Siap Menikah dan Ingin Menikah
“Jangan dikatakan covid China atau virus China seperti yang sudah-sudah. Baik apakah itu manusia, apakah binatang, atau daerah.
Harus dihindari, kita yang netral saja. Nanti orang Chinanya bisa tersinggung”, katanya.
“Karena kita dulu pernah menanggung akibat adanya stigma itu”, ungkapnya. Kemudian ia melanjutkannya.
“Ketika isunya flu burung, berapa banyak unggas yang dibantai. Ketika flu babi, berapa banyak babi dibantai. Kemudian mers, itu juga tersinggung orang timur tengahnya”, lanjutnya.
Baca Juga: Asal Mula Pijat Terapi, Ternyata Ditemukan Sejak 6000 Tahun lalu di Tiongkok
Baca Juga: Orangutan 'Boncel' Berusia 30-40 Tahun, Ditemukan Tersesat di Perkebunan Kelapa Sawit Kalimantan
“Kemudian ditemukan rumus yang cocok, karena ditemukannya virus ini tahun 2019, pada akhirnya jenis virus ini dinamakan covid 19”, pungkasnya.**
