MANTRA SUKABUMI - China adalah negara yang pertama melaporkan adanya kasus infeksi virus corona Covid-19 pada akhir Desember 2019 lalu.
Dan sekarang china sedang berlomba-lomba dengan negara lain nya untuk menemukan Vaksin Anti covid-19.
Dua produsen vaksin, China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan CanSino Biologics Inc, memprioritaskan pemberian vaksin kepada para karyawan dan personel militer.
Baca Juga: Hati-hati Jangan Lakukan ini Jika Tidak Mau Ginjal Rusak, Nyawa Taruhannya
Baca Juga: Sepadan dengan AS, China Kembali Luncurkan Kapal Perusak Rudal Terbaru
Dilansir dari laman bloomberg, Sinopharm baru-baru ini menandatangani kesepakatan bersama dengan raksasa teknologi asal China Huawei. Bisnis Huawei menjangkau lebih dari 170 negara dan wilayah.
Lebih dari 200.000 karyawan Huawei berjuang melawan pandemi di seluruh dunia, termasuk ke negara-negara dan wilayah yang terkena dampak terparah, demikian Direktur Pelayanan Global Huawei Luo Wencheng dilansir dari media resmi setempat.
Sesuai kesepakatan tersebut, Sinopharm akan menyediakan sumber daya dan dukungan pelayanan kepada Huawei berupa vaksin dan produk kesehatan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan jiwa 200.000 karyawan Huawei.
Baca Juga: Pamer Kekayaan, Pangeran Muhammad bin Salman Bawa 150 Model Seksi dan Pesta Mewah di Pulau Pribadi
Vaksin inaktif yang diproduksi Sinopharm jug akan diberikan kepada para karyawan BUMN China sebelum bertugas ke luar negeri.
Vaksin tersebut sejauh ini terbukti aman dalam uji coba pada manusia. Sinopharm juga menawarkan vaksin gratis kepada pekerja medis di garis terdepan di beberapa rumah sakit milik negara, meskipun masih dalam uji coba tahap akhir.
Sementara itu, produsen vaksin terbesar lainnya CanSino Biologics Inc baru-baru ini mengumumkan bahwa vaksin rekombinan virus corona telah diberikan kepada personel militer China yang menjalankan misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya di kawasan yang angka kasus COVID-19 sangat tinggi.
Baca Juga: Ulasan Lengkap dan Harga Oppo Reno 4, Berikut Kekurangan, Kelebihan Performanya
Kami membutuhkan lebih banyak data hasil uji klinis tahap ketiga sebelum kami komersialkan vaksin tersebut," kata pimpinan CanSino, Yu Xuefeng.**