Bahaya, Lima Provinsi Ini Dianggap Tidak Percaya Covid-19, Mana Saja

- 4 September 2020, 09:45 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /.*/ Freepik

MANTRA SUKABUMI - Covid-19 yang melanda dunia telah menewaskan jutaan dan menginfeksi puluhan juta rakyat dunia.

Karena itulah hampir di seluruh negara kemudian menerapkan lockdown ataupun pembatasan aktivitas masyarakat.

Hal itu dilakukan agar menghambat penularan dan penyebaran virus yang awalnya menyebar di Wuhan, China ini.

Baca Juga: Indoneisa Darurat COVID-19, Sebanyak 3.622 kasus baru ditemukan Hari ini

Baca Juga: Covid-19 Bertambah 3.622, Indonesia Catat Rekor Capai 184.268 Kasus

Pemerintah juga telah melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran virus ini, salah satunya penerapan protokol kesehatan.

Hanya saja, tidak semua orang percaya dengan penyebaran bahkan Covid-19 itu sendiri, sehingga mereka abai terhadap himbauan yang disampaikan pemerintah.

Hal itu diungkapkan Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Doni Monardo ada lima provinsi yang tingkat ketidakpercayaan terhadap penularan Covid-19 ini tinggi.

Menurutnya, masyarakat di lima provinsi ini masih percaya diri tidak akan terkena Covid-19. Mereka masih tidak percaya terhadap Covid-19 dan menganggap hanya konspirasi.

Baca Juga: Corona Terus Mengancam, China Tawarkan Vaksin Covid-19 pada Pekerja Industri Penerbangan

Baca Juga: DKI Waspada, Kasus Covid-19 Semakin Meningkat Berikut Update Data Tes PCR dan Kasusnya

Lima provinsi tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.

Doni mengatakan, data tersebut cukup akurat karena jumlah pertambahan kasus positif di daerah tersebut tertinggi. Selain itu data tersebut juga dikumpulkan sejak beberapa bulan terakhir.

"Kalau kita lihat angka hari ini di Jakarta dan Jatim masih tinggi, mungkin data yang dikumpulkan sudah lumayan akurat," ujarnya dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI pada Kamis, 3 September 2020.

Doni melanjutkan, melihat fakta tersebut, Satgas Penanganan Covid-19 kemudian mengambil langkah mitigasi yang melibatkan pakar di berbagai bidang, diantaranya sosiologi, antropologi dan psikolog untuk menyasar daerah-daerah tersebut.

Baca Juga: Zona Merah Jakarta, Covid-19 Kembali Meningkat dan Pecahkan Rekor dengan 1114 Kasus

Baca Juga: Setelah Novel Baswedan, Kini Ke Empat Anaknya Juga Terjangkit Virus Covid-19, Baca Selengkapnya

"Kami upayakan tim gabungan bisa menyasar ke daerah tersebut," pungkasnya.**

Editor: Encep Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah