Network
MANTRA SUKABUMI - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta terlihat melemah 3 poin atau 0,02 persen Rabu pagi ini, dari yang asalnya Rp14.765 per dolar AS menjadi Rp14.768 per dolar AS.
Faktor melemahnya dipengaruhi oleh peningkatan tensi antara Amerika Serikat dan China.
"Pelemahan rupiah hari ini dipengaruhi konflik dua negara ekonomi terbesar dunia yaitu AS dan China yang terus membara setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pada konferensi pers Gedung Putih pada hari Senin bahwa ia bermaksud untuk mengekang hubungan ekonomi antara kedua negara," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, dikutip mantrasukabumi.com dari Antra News.
Di Hongkong sudah terjadi demonstrasi skala besar yang berakhir bentrokan dengan petugas kepolisian Hongkong dan terjadi penangkapan 100 lebih aktivis yang berkeinginan pemilu dipercepat.
Baca Juga: Bocoran Harga dan Spesifikasi Ponsel Render Nokia 3,4
Baca Juga: Update Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Rabu 9 September 2020, Antam, Antam Retro, dan UBS
Dari eksternal lainnya, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah dialporkan sedang memertimbangkan undang-undang agar mengesampingkan perjanjian penarikan Brexit negara tersebut bersama Uni Eropa (UE).
Berita itu mengundang peringatan Uni Eropa bahwa tidak akan ada kesepakatan apabila Inggris meneruskan langkah itu dan meninggikan prospek Brexit yang susah lagi. Perbincangan baru antara Inggris dan UE akan dilakukan di kemudian hari.
Sementara itu, sorotan pasar minggu ini ialah pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis mendatang, walaupun keputusan kebijakan ECB kemungkinan akan tidak berubah.
Baca Juga: Tidak Kuat Menahan Nafsu, Pasien Covid-19 Diperkosa Supir Ambulan dalam Perjalanan ke Rumah Sakit
Sedangkan itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.798 per dolar AS dari pada hari sebelumnya di urutan Rp14.754 per dolar AS.**
