Network
MANTRA SUKABUMI - Kasus Narkoba di tanah air Indonesia tak pernah kunjung surut. Bagaimana pun hukumannya tidak membuat mereka jera.
Kasus narkoba terus saja berdatangan, tak hanya dari kalangan biasa, kalangan artis pun banyak yang terlibat. Lebih parahnya kasus narkoba yang datang dari para politik yang mengerti akan hukum terkait kasus narkoba.
Kali ini, kasus narkoba datang dari elit politik, dimana Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Selatan merespons penangkapan aktor intelektual kasus Narkotika dari kalangan politisi, yaitu Anggota DPRD Palembang Fraksi Partai Golkar bernama Doni.
Baca Juga: Lihat Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini untuk Sambut Gajian
diBaca Juga: Mulai Dicairkan Hari Ini, Berikut Cara Cek 2,8 Juta Penerima Dana BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 4
Diketahui, Doni ditangkap bersama para penjual Narkotika lainnya dengan sejumlah barang bukti sebanyak 5 Kilogram sabu dan pil ekstasi.
"Peran D jelas, begitu (mengatur penjualan Narkotika, red), aktor intlektual,” kata Kepala BNNP Sumatera Selatan Brigjen Jhon Turman Panjaitan seperti dikutip mantrasukabumi.com dari RRI pada Selasa, 22 September 2020.
Seorang oknum politisi, sebagai cerminan masyarakat seharusnya dapat menjadi contoh bagi masyarakatnya agar tidak terjerumus dalam barang haram narkotika ini.
"(Doni, red) seorang oknum, harusnya jadi contoh,” tegas Jhon.
Disamping itu, Jhon menjelaskan bahwa terdapat enam orang yang ditangkap di Jalan Riau, Ilir Barat I, Palembang, Sumatera Selatan. Hal itu dimulai dengan penangkapan seorang pemilik bus lintas provinsi oleh Tim Gabungan.
“Dari enam itu, ada sekitar 5 Kilogram sabu berikut ekstasi belum dihitung. Salah satunya oknum anggota DPRD inisial D,” kata Jhon.
Baca Juga: Wajib Diketahui, Ternyata Tidur Posisi Miring ke Kiri Sangat Berbahaya
Baca Juga: Musim Hujan Telah Tiba, Inilah 5 Alternatif Obat Flu Alami dan Populer Sedari Dulu
Penangkapan Doni, merupakan penangkapan lanjutan mendalami kasus Narkotika ini. Doni diduga merupakan aktor intelektual dalam kasus ini. Sabu dan ekstasi diduga disembunyikan di tempat usaha laundry milik Doni.
Partai Golkar memastikan telah menerima kabar penangkapan Doni. Namun Golkar masih menunggu informasi detail terkait kasus yang diduga menjerat Doni.
“Iya, benar (Dono ditangkap, red). Tapi, itu kami belum dapat laporan resminya dari Golkar Palmebang, dan Fraksi DPRD Palembang. Tapi, informasi seperti itu,” kata Herpanto.
Herpanto pun juga sangat menyayangkan penangkapan Doni oleh BNN. Sebab, sebagai wakil rakyat, seharusnya Doni memberi contoh yang baik kepada masyarakat.
Dengan demikian, nama Doni sebagai wakil rakyat menjadi tercoreng, dan merusak nama baik Partai Golkar.**
