Terungkap, Fenomena Halo Matahari di Jawa Timur, BMKG Akhirnya Angkat Bicara

- 28 September 2020, 07:43 WIB
Halo Matahari adalah fenomena alam yang tidak berkaitan dengan bencana alam atau cuaca ekstrim.
Halo Matahari adalah fenomena alam yang tidak berkaitan dengan bencana alam atau cuaca ekstrim. //pixabay/imirian357-7547109

MANTRA SUKABUMI - Belakangan ini beberapa fenomena menghebohkan masyarakat Indonesia.

Diantaranya isu tsunami dengan ketinggian 12 hingga 20 meter yang kemungkinan melanda Jawa Barat dan Jawa Timur.

Kemudian viral fenomena Gunung Salak 'terbelah' yang kemudian dibantah BNPB bahwa itu merupakan longsoran tanah sekitar gunung.

Baca Juga: Hati-hati, 14 Wilayah Ini Bisa Terdampak Tsunami 12 Hingga 20 Meter, Simak Mana Saja

Baca Juga: Viral Gunung Salak Terbelah, BNPB Ingatkan Masyarakat untuk Waspadai Hal Ini

Kini muncul fenomena baru yang menghebohkan masyarakat Jawa Timur, khususnya Jember, Banyuwangi, Surabaya, dan Sidoarjo dengan munculnya fenomena matahari bercincin pelangi.

Banyak warga yang percaya bahwa kemunculan fenomena matahari bercincin pelangi pada Minggu, 27 September 2020 tersebut sebagai tanda akan terjadinya bencana.

Menanggapi hal tersebut pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika melalui akun Instagram @infobmkgjuanda membantah hal tersebut.

Menurutnya, fenomena tersebut merupakan fenomena optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari karena pembiasan sinar matahari oleh awan tinggi dan disebut dengan Halo.

Baca Juga: Indonesia Diterpa Isu Tsunami 20 Meter, Berikut Daftar Bencana Tsunami yang Terjadi

"Awan yang membiaskan sinar matahari itu, merupakan awan tipis cirrus yang berada pada ketinggian 6.000 meter dari permukaan bumi," tulisnya.

Pihaknya juga melanjutkan, awan cirrus ini memiliki banyak partikel dan snagat dingin dan biasanya berwujud kristal es.

"Awan cirrus (awan tinggi) yang super dingin inilah yang membiaskan cahaya matahari sehingga membentuk seperti cincin yang melingkari matahari," lanjutnya.

Selain itu pihaknya juga membantah informasi yang beredar terkait tanda akan terjadinya bencana karena fenomena tersebut.

Baca Juga: Waspada, Berikut Daerah yang Berpotensi Tsunami 20 Meter, Diantaranya Jawa Barat dan Jawa Timur

"Ini adalah peristiwa biada seperti halnya pelangi dan bukan pertanda bencana, seperti gempa atau lainnya," bebernya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat tidak perlu khawatir atau panik yang berlebihan.

"Masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh mitos atau informasi yang bisa menyesatkan terkait fenomena tersebut," pungkasnya.**

Editor: Andriana

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x