Nilai Pengalaman Siswa SDN 1 Tanggulanom Agak Menurun Selama PJJ

- 28 September 2020, 15:44 WIB
Ilustrasi PJJ.
Ilustrasi PJJ. /Pikiran-Rakyat//Pikiran-Rakyat

MANTRA SUKABUMI – Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), yang dijadikan alternatif proses pembelajaran saat pandemi virus corona.

PJJ diselenggarakan demi memutus rantai penyebaran covid-19, yang pada akhirnya siswa melaksanakan pembelajaran di rumah.

Namun pembelajaran di rumah mungkin akan berdampak pada aktifitas belajar anak yang kurang maksimal, tidak seperti pembelajaran saat normal.

Baca Juga: Pantesan Dapat Barangnya Jelek, Ternyata 7 Hal Penting ini Sering Dilewatkan Saat Beli Motor Bekas

Sebagaimana dikutip mantrasukabumi dari infopublik.id, bahwa siswa-siswi SD Negeri 1 Tanggulanom, Kecamatan Selopampang, membentuk kelompok-kelompok belajar untuk menjalankan proses Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dan mengerjakan tugas sekolah, Jumat 25 September 2020.

Kelompok belajar siswa dibentuk dan ditentukan menurut kedekatan tempat tinggal tiap siswa di tiap-tiap dukuh. Satu kelompok terdiri dari lima sampai enam siswa untuk tiap kelasnya.

Sulistyanto selaku Kepala SD Negeri 1 Tanggulanom, Kecamatan Selopampang menjelaskan bahwa tempat PJJ yang dilakukan siswa-siswinya menyesuaikan tempat tinggal dengan jaringan internet yang paling bagus.

Baca Juga: Mengejutkan, Anies Sukses Skakmat Istana Terkait PSBB, Hingga Akhirnya Ikuti kebijakannya

PJJ Tahun Ajaran 2020/2021 dengan metode new normal masih diterapkan hampir diseluruh sekolah di Indonesia.

Program Belajar Dari Rumah (BDR) masih berjalan dihampir seluruh wilayah Indonesia akibat pandemi Covid-19.

Media yang dimanfaatkan dalam pelaksanaan BDR oleh guru dan siswa di SD Negeri 1 Tanggulanom ini menggunakan aplikasi WhatsApp. Semua informasi dan tugas-tugas dari sekolah disampaikan kepada siswa melalui aplikasi ini.

Hal tersebut dimaksudkan agar orang tua siswa bisa lebih mengontrol pekerjaan anaknya yang akan dikumpulkan ke sekolah.

Penggunaan android dan internet sebagai media belajar dengan dipandu oleh guru kelas dan orang tua siswa.

 Baca Juga: Big Match Liverpool vs Asenal, Thiago Alcantara siap dimainkan, Henderson dan Matip Absen

Pembelajaran ini menemui banyak kendala, seperti koneksi internet yang kerap terganggu dan membengkaknya biaya kuota internet yang digunakan.

Hal ini dialami para guru, siswa dan orang tua siswa SD Negeri 1 Tanggulanom Kecamatan Selopampang.

BDR yang dilaksanakan secara berkelompok tersebut mendapat pendampingan dari guru kelas yang datang ke rumah-rumah siswa untuk menengok dan memantau pelaksanaan pembelajaran tersebut atau home visit.

Pemantauan semacam itu biasanya dilakukan setelah guru kelas melakukan PJJ dan memberikan tugas kepada siswa.

 Baca Juga: Mengejutkan, Ternyata jika Tsunami Megathrus 20 Meter Terjadi Maka Daerah ini Terdampak Paling Parah

“Dalam PJJ ini kami mengalami kesulitan karena tidak bisa tatap muka. Akibatnya nilai agak menurun, tidak seperti pembelajaran pada umumnya. Jadi ada kemungkinan dari siswa sendiri minta penjelasan dari guru yang mendampingi pembelajaran di rumah,” jelas Sulistyanto.

Pemberian fasilitas wifi gratis melalui balai desa dan sekolah untuk siswa menjadi salah satu solusi untuk meringankan beban masalah kuota internet dan kendala sinyal bagi siswa saat melakukan PJJ.

Pihak sekolah mengaku kurang puas dengan hasil pembelajaran dengan sistem ini karena materi yang disampaikan dalam satu pertemuan tidak bisa tuntas.

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Tanggulanom berharap agar masa pandemi cepat berlalu, sehingga dari pihak sekolah dapat melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kembali dengan melakukan tatap muka di sekolah.**

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Info Publik


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x