Buka Suara Terkait Hadirnya KAMI, Moeldoko: Jangan Coba-coba Ganggu Stabilitas Politik

- 2 Oktober 2020, 13:50 WIB
Kepala Staf Presiden, Moeldoko (Doc Istimewa) .jpg
Kepala Staf Presiden, Moeldoko (Doc Istimewa) .jpg /

Baca Juga: Memanas, Din Syamsudin Respon Moeldoko: KAMI Bukan Kumpulan Orang-orang Pengecut

Sepanjang apa yang disampaikan masih gagasan-gagasan dan tidak menganggu stabilitas politik. Selain itu, Moeldoko menyebut, bisa jadi nantinya terdapat kelompok politik lain yang muncul.

"Dinamika politik selalu berkembang. Tidak ada namanya dinamika yang stagnan. Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU, terus ada apalagi, kan? Kita tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan," ujarnya.

"Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silahkan. Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada resikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," tambahnya.

Berbarengan dengan penanganan pandemi Covid-19, Moeldoko menegaskan, pemerintah tidak akan menyikapi keberadaan KAMI secara berlebihan.

Baca Juga: Pertarungan Trump vs Biden, Seorang Profesor Ilmu Politik Katakan Itu Mengerikan

Baca Juga: Fadli Zon Nilai Gatot Nurmantyo adalah Korban Persekusi Demokrasi

Namun, jika gerakan tersebut mengganggu stabilitas dan kemanan masyarakat, maka Pemerintah baru akan mengambil tindakan.

"Kalkulasinya sekarang sih, masih biasa saja. Tidak ada yang perlu direspon berlebihan. Tetapi manakala itu sudah bersinggungan dengan stabilitas dan mulai mengganggu, saya ingatkan kembali.  Negara punya kalkulasi. Untuk itu ada hitung-hitungannya," jelasnya.

KAMI merupakan kelompok yang dibentuk Din Syamsuddin. Selain itu, sejumlah tokoh juga ikut dalam gerakan ini, salah satunya dalah mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.

Halaman:

Editor: Encep Faiz

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah