Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Masuk Kandang Hajduk Split, Ikuti Kabar Terbaru dari Kroasia
Dia berharap insiden yang melibatkan masuknya kapal asing ke ZEE Indonesia terus berlanjut.
"Saya yakin ini bukan yang terakhir kali terjadi. Mungkin akan terulang lagi. Dan kami akan terus berkomunikasi, kami akan terus menegakkan prinsip-prinsip kami seperti yang telah kami katakan sebelumnya." katanya.
Desember lalu, kapal nelayan dan pengawal China juga masuk ke perairan Natuna dan akibatnya, Mdm Marsudi memanggil Duta Besar China di Jakarta.
Indonesia kemudian mengerahkan kapal perang dan jet tempur ke Natuna. Setelah beberapa hari stand-off dan kunjungan Presiden Joko Widodo ke daerah tersebut, kapal-kapal China meninggalkan daerah tersebut.
Baca Juga: Hore, Akhinya BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 5 Cair Hari Ini ke Rekening Bank Himbara dan Swasta
Menyinggung diplomasi vaksin Indonesia, Mdm Marsudi mengatakan di awal pandemi, Indonesia sudah mendekati negara-negara yang diyakini memiliki kapasitas untuk memenuhi kebutuhan vaksinnya.
Jadi kami berbicara dengan semua orang, setiap negara. Ada yang merespon dengan cepat, dan ada yang merespon sedikit kemudian.
Kepada mereka yang merespons dengan cepat, dan mereka yang merespons kemudian, kami kembali ke semuanya.
“Yah, kebetulan yang merespon dengan cepat adalah Sinovac. Dan kerja sama dengan Sinovac juga melibatkan kerja sama transfer teknologi, manufaktur, dan lain-lain, ”ujarnya kepada CNA.