Kemenlu Sebut Kerja Sama Vaksin dengan China Tidak Mempengaruhi Posisi Jakarta di Laut China Selatan

- 7 Oktober 2020, 07:15 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi. /Humas Kemenlu RI

Baca Juga: Facebook dan Twitter Ambil Tindakan pada Trump atas Postingan Covid-19 yang Bisa Menyesatkan

Ekonomi terbesar di Asia Tenggara saat ini berpartisipasi dalam uji coba tahap akhir pada manusia dari kandidat vaksin COVID-19. 

Bioteknologi Sinovac China, salah satu dari sedikit kandidat di dunia yang telah memasuki uji klinis fase 3.

Mereka juga bekerja sama dengan perusahaan China lainnya, Sinopharm, untuk memastikan 260 juta orang Indonesia dapat divaksinasi.

Ada tanda-tanda ketegangan baru-baru ini di Laut Cina Selatan di tengah situasi COVID-19.

Baca Juga: 3 Kategori Dusta yang Allah Perbolehkan, Salah Satunya Bohongi Istri

Awal tahun ini, Angkatan Laut AS mengatakan sebuah kapal perusak berpeluru kendali telah berlayar melalui perairan dekat kepulauan Paracel, menantang klaim China atas daerah tersebut.

Bulan lalu, sebuah kapal penjaga pantai Tiongkok memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sepanjang 200 mil laut di lepas pulau Natuna utara dan hanya pergi setelah ada tantangan radio atas yurisdiksi.

Menanggapi situasi terkini di perairan Natuna, Mdm Marsudi mengatakan kapal dari negara lain bisa saja berada di ZEE Indonesia jika hanya lewat, tetapi tidak jika berada di sana untuk melakukan klaim teritorial.

“Jika tujuannya adalah untuk melaksanakan klaimnya dengan sembilan garis putus-putus, tentu saja itu tidak dapat dibenarkan. Tapi setelah kita berkomunikasi, lewat jalur diplomatik, kapal itu pindah, ”kata diplomat top Indonesia itu.

Halaman:

Editor: Abdullah Mu'min

Sumber: CNA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah