Network
MANTRA SUKABUMI - Pasca disahkannya Omnibus Law UU Cipta Kerja pada Rapat Paripurna Senin, 5 Oktober 2020 lalu berbuntut panjang.
Beragam ras kecewa bermunculan menyikapi produk undang-undang tersebut.
Aksi penolakan dilakukan mulai pernyataan sikap, unjuk rasa, penjualan gedung DPR RI melalui e-commerce dengan harga yang murah, sampai yang terbaru peretasan situs web DPR RI.
Baca Juga: Cek Fakta: Peserta BPJS Kesehatan Dikabarkan Akan Dapat BLT Rp4 Juta, Ini Faktanya
Baca Juga: Nyawa Taruhannya, Jangan Lakukan Kebiasaan ini Jika Tidak Mau Ginjal Anda Rusak
Mendadak Situs web resmi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tidak bisa diakses pada Kamis 8 Oktober 2020, pagi ini. Website yang beralamat www.dpr.go.id itu tidak menampilkan halaman muka seperti biasanya.
Hal ini diduga ada peretasan dari pihak yang tidak bertanggungjawab buntut kekecewaan atas produk undang-undang Cipta Kerja.
Hal tersebut diketahui melalui sebuah video yang viral di media sosial. Video tersebut memperlihatkan halaman muka situs DPR yang tulisannya berubah menjadi 'Dewan Pengkhianat Rakyat'.
Video tersebut beredar di platform TikTok dan diunggah oleh akun @donie.chandra. Dalam videonya, nama DPR sempat diubah menjadi 'Dewan Penghianat Rakyat Republik Indonesia.' Video TikTok itu sudah mendapatkan 355 ribu like.
