Presiden Jokowi Tinjau Sawah dan Bebek di Kalteng, Sementara Jakarta dan Kota Lainnya Dikepung Demo

- 9 Oktober 2020, 15:50 WIB
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi)
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) /twitter/

MANTRA SUKABUMI – Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, pada Kamis 8 Oktober 2020. Di Kabupaten Pulang Pisau, Presiden Jokowi meninjau Kawasan Lumbung Pangan yang sedang dikembangkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan Pemerintahan Provinsi Kalimantan Tengah.

Selain meninjau kawasan lumbung pangan, Presiden Jokowi juga meninjau pengembangan budi daya ikan pakai Keramba, dan Peternakan Bebek di Kecamatan Pandih Batu. Semua kegiatan Presiden Jokowi dan rombongan, tetap menggunakan protokol kesehatan Covid-19. Seperti dikutip mantrasukabumi.com dari unggahan akun instagram resmi @jokowi pada Jumat, 9 Oktober 2020.

Sementara pada hari yang sama (8 Oktober 2020), demo menolak UU Cipta Kerja terjadi di hampir semua kota di pulau Jawa. Terutama DKI Jakarta dan Jawa Barat. dikutip dari 20detikflash:

Baca Juga: Berikut Rukun dan Tata Cara Mandi Besar yang Baik dan Benar, Sahabat Wajib tahu

Baca Juga: Amalkan Asmaul Husna Setiap Hari dan Rasakan Manfaatnya, Salah Satunya Dapat Memperoleh Keturunan

Gelombang aksi tolak UU Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah. Tak sedikit berakhir dengan kerusihan dan anrkis. Aksi juga diwarnai bentrok dengan petugas pengamanan. Pos Polisi Monas dibakar. Halte Transjakarta Pasar Senen dibakar masa.

Chaos di depan gedung Grahadi Surabaya. Ricuh di DPRD Yogyakarta. Ricuh di depan Gedung Sate, Ridwan Kamil temu Pedemo. Water Canon dan gas air  mata warnai demo di Makassar.

Media lokal daerah lain juga memberitakan aksi-aksi demo tolak UU Cipte Kerja pada hari yang sama.

Sektor Pertanian Menjamin Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Dalam kunjungannya kali ini, Presiden Jokowi meninjau pengembangan lumbung pangan yang berada di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, setelah dalam kunjungan serupa pada Juli lalu Kepala Negara meninjau pengembangan di Kabupaten Kapuas.

Baca Juga: Terakhir Hari Ini, Segera Beli Pelatihan Pertama Kartu Prakerja Gelombang 7, jangan Sampai Terlambat

“Hari ini saya kembali lagi ke Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya sekarang ada di Kabupaten Pulang Pisau. Kita ingin memastikan dimulainya pengembangan food estate,” ujar Presiden dalam pernyataannya selepas peninjauan.

Lumbung pangan baru di Kabupaten Pulang Pisau, pada tahun 2020 ini, ditargetkan agar dapat dikembangkan seluas 10.000 hektare lahan. Sementara untuk yang berada di Kabupaten Kapuas, 20.000 hektare lahan disiapkan untuk pengembangan hingga akhir tahun ini.

Di Belanti Siam, Pulang Pisau, Presiden Jokowi yang tampak didampingi oleh di antaranya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Habib Ismail Bin Yahya.

Jokowi dan rombongan menyaksikan pengolahan lahan rawa dengan menggunakan traktor apung khusus untuk kemudian berlanjut pada penanaman padi menggunakan mesin penanam padi otomatis atau rice transplanter hingga pemupukan yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi nirawak atau drone.

Baca Juga: Hindari Makan Mie Instan Terlalu Sering, Salah Satunya Dapat Sebabkan Keguguran bagi Ibu Hamil

“Tadi misalnya pemupukan, kita memakai drone. Kemudian untuk membajak sawah memakai traktor apung, ini traktor khusus. Saya tanya satu hari bisa berapa hektare? Operator mengatakan bisa dua hektare. Ini kecepatan (yang diperlukan) karena yang akan kita kerjakan adalah sebuah hamparan yang sangat luas sehingga dibutuhkan mekanisasi dan alat-alat modern,” tuturnya.

Selain itu, beberapa teknologi yang diaplikasikan secara luas di kawasan lumbung pangan Belanti Siam di antaranya adalah teknologi pengelolaan air, perbaikan kualitas air dan pemanfaatan air di lahan pasang surut, hortikultura baik sayuran dan buah-buahan, maupun budidaya ikan serta perkebunan.

Presiden Jokowi mengatakan bahwa lahan yang ada di Belanti Siam ini tidak hanya ditanami oleh padi, tapi juga dikombinasikan dengan jeruk, bawang merah, dan kelapa di sisi-sisi area sawah. Hal itu ditambah dengan budidaya ikan di setiap titik irigasi dengan air yang melimpah ruah di kawasan itu.

“Dengan cara-cara ini kita harapkan pendapatan petani akan naik. Tidak hanya dari padi, tetapi juga dari jeruk, bawang merah, kelapa, ikan, dan dari (ternak) itik,” imbuhnya.

Untuk diketahui, korporasi petani akan menjadi basis dari pengembangan kawasan lumbung pangan baru di Kalimantan Tengah ini di mana nantinya akan dilakukan secara terintegrasi mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan di suatu kawasan.

Baca Juga: Berikut Gejala Batu Ginjal yang Tak Banyak Orang Tahu, Salah Satunya Sering Mual-mual

Para petani yang menggarap lahan dan peternakan itu selanjutnya akan terkonsolidasi dalam kelompok-kelompok tani dengan terlebih dahulu difasilitasi baik sarana maupun prasarana serta pendukung lainnya.

Pemerintah sendiri hendak mengupayakan sebuah ekosistem model bisnis berkesinambungan bagi sektor pertanian yang bertumbuh positif dan menggerakkan perekonomian di tengah pandemi. Tak hanya fokus pada urusan budidaya, tapi juga mengupayakan pemasaran dan penyerapan hasil pertanian yang diperoleh.

“Kombinasi-kombinasi model bisnis seperti ini yang akan kita coba lebih dahulu. Begitu nanti kita lihat sukses dan bagus, model bisnis ini akan kita tiru di tempat-tempat lain per seribu hektare lahan,” tandasnya. **

 

Editor: Emis Suhendi

Sumber: Instagram @jokowi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah