MANTRA SUKABUMI - Gelombang penolakan UU Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah, salah satunya di Jakarta.
Seperti diberitakan aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja tersebut berujung ricuh dan pengrusakan fasilitas umum.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bahkan memperkirakan kerusakan yang dialami saat unjuk rasa mencapai puluhan miliar.
Baca Juga: Diserang Isu Rumah Mewah Seharga Ratusan Miliar, Ini Reaksi Gatot Nurmantyo
Baca Juga: Terus Jadi Sorotan, Begini Perjalanan Karier Gatot Nurmantyo Dekralator dan PresidiumKAMI
Disaat yang sama, Presiden Jokowi sedang melakukan Kunjungan ke ke Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah untuk melihat perkembangan program lumbung pangan nasional.
Selain dari buruh, penolakan juga datang dari ormas keagamaan khususnya PBNU, PP Muhammadiyah, mahasiswa, LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
Menanggapi kepergian Presiden itu, Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) seharusnya tidak pergi menghindari gelombang demonstrasi.
Menurutnya, aksi tersebut merupakan ekses dari sikap DPR bersama pemerintah. terkait pengesahan RUU Cipta Kerja menjadi UU.